• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menggagas Konektivitas Kawasan Joglosemar

Menggagas Konektivitas Kawasan Joglosemar

  • 17 Juli 2021, 19:02 WIB
  • Oleh: Agung
  • 25472
Menggagas Konektivitas Kawasan Joglosemar

Joglosemar merupakan ‘home of world class attraction’ atau kawasan yang memiliki daya tarik tingkat dunia. Daya tarik tersebut dapat dilihat misalnya dengan keberadaan Gunung Merapi sebagai satu dari tiga gunung berapi teraktif di dunia, dan menjadi salah satu titik dalam garis imajiner pada filosofi Jawa.

Demikian disampaikan Dr. Ikaputra pada acara webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Kamis (15/7). Webinar mengangkat tema Menggagas Konektivitas Kawasan Joglosemar: Memperkuat Interkoneksi Historikal-Kultural-Spasial.

“Keberadaan manusia purba di Sangiran juga menjadi daya tarik karena kawasan ini telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco sejak 1996. Demikian pula dengan Candi Borobudur dan Prambanan juga telah diakui sebagai warisan dunia oleh Unesco sejak 1991 dan batik pada tahun 2009," katanya.

Joglosemar merupakan referensi kota benteng dunia versi kolonial dan Jawa. Pola-pola perkotaan di Jogja dan Solo ini mengakomodasi perkembangan dari zaman Hindu yang dikombinasi dengan ajaran Islam, misalnya dengan keberadaan masjid dan arah kiblat.

Elemen kota di Jawa terdiri dari 4 aspek, yaitu keraton, alun-alun, masjid dan pasar. Keraton dikelilingi oleh keberadaan dalem-dalem sebagai sistem pertahanan, misalnya di Yogyakarta dikenal Dalem Notoyudan (komandan perang), Jogonegaran (pengawal negara) dan Kumendaman (komandan).

Di era revolusi industri konektivitas Joglosemar dibangun dengan menghubungkan sumber daya historikal – kultural - ekonomi melalui jalur kereta api. Keberadaan perkebunan tembakau, kopi, indigo dan pabrik gula mendorong dibangunnya jalur tersebut.

"Jalur kereta api ini tertua yang ada di wilayah tersebut periode 1864-1869 sehingga Jawa menjadi salah satu titik penting dalam perkembangan kereta api di dunia. Sangat disayangkan apabila aset perkeretaapian yang kita miliki tersebut tidak kita rawat dan manfaatkan," jelasnya.

Ia menjelaskan pula Yogyakarta juga memiliki kawasan Kotabaru sebagai garden city tingkat dunia. Keberadaan Kotabaru dipicu oleh kebutuhan hunian bagi administratur pabrik gula Belanda selama pembangunan pabrik gula di Yogyakarta pada periode 1877-1821. Kotabaru ini kemudian tumbuh menjadi Kawasan Layak Huni pada tahun 1925 dalam bentuk karya Tata Kota Taman atau Burgerlijke Openbare Werken (BOW) sebagai karya arsitektur Indisch.

“Keberadaan Kotabaru merupakan satu-satunya di Asia sebagai kota taman yang dapat disandingkan dengan kota taman lainnya di dunia," jelasnya.

Selaku Peneliti Senior Pustral UGM dan pengajar pada Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM, Ikaputra menyatakan ke depan berbagai gagasan telah disusun untuk mendukung konektivitas kawasan Joglosemar, mulai dari konektivitas global yakni Aerotropolis NYIA dan konektivitas regional-lokal melalui gagasan Light Rail Transit (LRT) Kota Yogya yang didukung oleh konektivitas jalan raya dan jalan tol. Perencanaan tersebut dikemas secara komprehensif dalam ‘Green Transport and Green Regional Planning for Joglosemar’ yang telah digagas sejak 2012.

Dalam webinar yang dibuka oleh Caretaker Pusat Studi Transportasi dan Logistik, Prof. Bambang Agus Kironoto dengan moderator Deni Prasetio Nugroho, ST, MT, ini disebutkan bila perencanaan tersebut juga didukung  pengembangan stasiun berbasis Transit Oriented Development (TOD) dengan berbasis beberapa prinsip utama, seperti terkoneksi multimoda, berkelanjutan, peningkaan akses antara kawasan urban dan sub urban, serta konsentrasi pengembangan kawasan pada jalur dan stasiun KA. Desain TOD telah digagas di stasiun Yogyakarta dan Solo.

“Rencana konektivitas di perkotaan ini didukung pula oleh pengembangan perkeretaapian untuk Greater Solo serta pengembangan Trem Otonom di Kota Yogyakarta," ucapnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Indonesia.go.id

 

Berita Terkait

  • Pemerintah Targetkan 2 Juta Wisman Berkunjung ke Borobudur

    Monday,30 July 2018 - 15:34
  • Diskusi Pemindahan Ibu Kota Awali WA+U 2019

    Monday,16 December 2019 - 9:03
  • Amerika Latin Jadi Pasar Prospektif Indonesia

    Friday,11 May 2018 - 16:19
  • Jurusan Teknik Kimia Resmikan Instalasi Biogas di Boyong, Pakem

    Wednesday,04 July 2012 - 12:19
  • UGM Kolaborasi Riset Dengan The University of Melbourne dan UI

    Thursday,31 May 2018 - 10:09

Rilis Berita

  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika
  • Menteri PUPR dan 45 Guru Besar Diskusi Soal Sumber Daya Air IKN 30 January 2023
    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual