Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM dan University of Melbourne mengadakan konferensi Australia-Indonesia in Conversation: Managing COVID-19 and ‘Post’-Pandemic Challenges. Konferensi ini menghadirkan berbagai akademisi senior dari kedua universitas penyelenggara, pemerintah dari kedua belah negara, serta para pekerja komunitas. Konferensi ini berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagi pengetahuan serta pengalaman dalam menghadapi kriris akibat pandemi Covid-19.
Konferensi yang dilakukan secara daring melalui platform zoom telah dibuka pada pagi hari ini, Rabu (21/7) dan direncanakan berakhir pada besok Kamis, (22/7). Ada empat panel yang diselenggarakan dalam konferensi selama dua hari tersebut. Dua panel diselenggarakan pada hari pertama; dua panel lainnya diselenggarakan di hari kedua.
Pada hari pertama, dua panel yang diadakan masing-masing berjudul ‘Opening: Australia-Indonesia in Conversation: Regional Cooperation in response to Global Challenges’ dan Indonesia-Australia Economic Relations: Rebuilding Post-Pandemic Economies. Sedangkan pada hari kedua akan diadakan panel yang berjudul ‘Policy and Institutional Design: Responding to the Health Crisis’ dan ‘Promoting Social Inclusion During and After the COVID-19 Pandemic’.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Stephen Scott, menuturkan pemerintah sangat mendukung adanya konferensi seperti yang diadakan oleh UGM dan University of Melbourne ini. Dia mengatakan bahwa dalam situasi yang sulit sebagaimana pandemic Covid-19 saat ini, dibutuhkan kerja sama dan dialog-dialog yang dapat memberikan pencerahan.
“Karena di waktu-waktu yang sulit, kita sebaiknya berpikir bagaimana kita bisa membahas masalah dengan segera serta bagaimana kita menumbuhkan ide-ide yang baru (untuk menyelesaikan masalah tersebut),” tutur Scott dalam Panel pertama konferensi Australia – Indonesia.
Kerja sama dan dialog antara akademisi Australia dan Indonesia ini pun dinilai sangat relevan. Sebab, secara hubungan bilateral antara kedua negara, Australia dan Indonesia sejatinya telah mempunyai arsitektur hubungan yang kuat sejak lama.
Hal ini selaras dengan yang diutarakan oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Ika Dewi Ana. Ika sepakat bahwa saling bekerja sama memang menjadi kunci untuk kemudian keluar dari situasi sulit seperti pandemi Covid-19 ini. Ika berharap semangat kerja sama dan dialog seperti konferensi ini pun dapat terus belangsung sampai pasca pandemi nantinya, sebab tentunya masih ada berbagai permasalahan pasca pandemi yang akan dihadapi bersama.,
“Kita harus meneruskan semenagat untuk tidak hanya selama pandemi, tetapi juga setelah pandemi,” pungkas Ika.
Menurut rencana, Kamis, (22/7) akan diadakan dua panel diskusi lainnya. Untuk informasi lebih lanjut dan mengikuti konferensi, Anda dapat mengunjungi tautan disini.
Penulis: Aji