Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., mewisuda 711 lulusan Program Pascasarjana Periode IV Tahun Akademik 2020/2021, Rabu (28/7) secara daring.
Rektor menyampaikan sejak awal berlangsungnya pandemi UGM telah turut berkontribusi untuk mengatasi pandemi serta dampak-dampak yang dibawanya, melalui sejumlah inovasi kebijakan maupun produk-produk hasil riset. Selain itu, peningkatan kapasitas layanan kesehatan bekerja sama dengan para mitra dan Kagama, penguatan Rumah Sakit Akademik UGM dan RSUP Dr. Sardjito, penyediaan pasokan oksigen, pelipatgandaan kemampuan laboratorium, pengoperasian selter isolasi bagi warga UGM dan masyarakat luas, serta percepatan program vaksinasi.
Ia pun berharap para wisudawan dan wisudawati dapat turut ambil bagian dalam berbagai upaya kreatif mengatasi pandemi sesuai bidang yang ditekuni.
“Salah satu pelajaran yang kita terima dari pandemi adalah pentingnya sinergi berbagai bidang ilmu untuk mengatasi persoalan-persoalan di tengah dunia yang telah begitu terkoneksi. Cobaan saat ini mungkin terlihat begitu sulit, namun kita bisa melewatinya jika saling mendukung satu dengan yang lain,” tuturnya.
Lebih lanjut Rektor mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan kemunculan varian-varian baru yang lebih mudah menular. Fasilitas kesehatan mulai kesulitan menampung pasien yang terus berdatangan, sementara dampak pandemi di berbagai segi kehidupan semakin terasa.
“Situasi ini menuntut kita untuk terus memikirkan upaya-upaya penanganan yang cepat dan tepat, agar pandemi segera mereda sebelum menimbulkan dampak-dampak yang lebih serius,” katanya.
Pemerintah Pusat dan Daerah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengupayakan penurunan angka penularan dan kematian, penguatan kapasitas layanan kesehatan, percepatan vaksinasi, dan penyaluran bantuan sosial kepada kelompok terdampak. Upaya-upaya ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak agar tujuan perbaikan kondisi dapat tercapai.
Karenanya UGM mengajak para wisudawan dan wisudawati untuk terlibat dalam upaya tersebut dengan memperkuat solidaritas sosial dan ke-gotong-royong-an dalam menanganani situasi krisis pandemi.
“Mari kita perkuat jati diri UGM sebagai universitas yang selalu dekat dengan rakyat dan peduli pada masalah-masalah kemanusiaan. Kita juga perlu semakin berdisiplin dalam protokol kesehatan, sebagai bentuk kontribusi kita sebagai warga negara yang aktif dan bertanggung jawab dalam ikut meringankan beban bersama dan menjaga keselamatan sesama,” paparnya.
Dalam wisuda kali ini UGM mewisuda 581 orang lulusan Program Magister (S2), termasuk 4 orang wisudawan dari Warga Negara Asing, 75 orang lulusan Program Spesialis, dan 55 orang lulusan Program Doktor (S3) termasuk 2 orang wisudawan dari Warga Negara Asing.
Masa studi rata-rata untuk wisudawan Program Magister (S2) periode ini adalah 2 tahun 3 bulan, sedangkan untuk
Program Doktor (S3) adalah 4 tahun 5 bulan.
Waktu studi tercepat untuk lulusan Program Magister (S2) periode ini diraih oleh Adi Kurniawan dari Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Klinis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 1 bulan 9 hari. Lalu, dari Program Doktor (S3) waktu studi tercepat untuk periode ini adalah Rafli Zulfa Kamil dari Program Studi Doktor Ilmu Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian yang berhasil meraih gelar Doktor dalam waktu 2 tahun 10 bulan 5 hari, dan wisudawan ini juga merupakan salah satu peserta yang lulus melalui program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Pada lulusan program Magister (S2) wisudawan yang memiliki IPK tertinggi sekaligus berpredikat pujian ada 2 orang lulusan yaitu Saudari Rina Widyaningrum dari Program Studi Magister Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan, dan Saudara Rizki Arifin dari Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang keduanya berhasil menyelesaikan studi dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian.
Untuk lulusan Program Spesialis yang memiliki IPK tertinggi adalah Jesslyn Amelia dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang lulus dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian.
Sedangkan untuk lulusan Program Doktor (S3), wisudawan yang memiliki IPK tertinggi sama yaitu 4,00 dan sekaligus berpredikat Pujian pada periode ini ada 5 (lima) orang, satu diantara mereka adalah Zein Ahmad Baihaqi dari Program Studi Doktor Sain Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, yang berhasil meraih gelar Doktor dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian.
Penulis: Ika