• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Upaya Pemulihan Sektor Pariwisata Fokus pada Wisatawan Nusantara

Upaya Pemulihan Sektor Pariwisata Fokus pada Wisatawan Nusantara

  • 30 Juli 2021, 09:27 WIB
  • Oleh: Agung
  • 18356
Upaya Pemulihan Sektor Pariwisata Fokus Wisatawan Nusantara

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pengembangan wisata sungai bisa menjadi alternatif pengembangan pariwisata di Indonesia. Wisata sungai ini sangat menarik untuk dikembangkan karena memiliki daya tarik tersendiri.

“Karena kalau melihat di kota-kota besar dunia dengan kunjungan wisata tertinggi biasanya selalu ada sungai. Paris ada sungai, London ada sungai, Bangkok dan lain-lain," katanya, Kamis (30/7) mengawali sambutan  saat menjadi pembicara pada talk series #10 bertema Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri Dalam Pengembangan Produk Pariwisata Yang Kreatif dan Inovatif Untuk Pemulihan Kondisi Pariwisata Pasca Pandemi yang diselenggarakan PIU UGM.

Menurutnya, Indonesia  memiliki potensi besar wisata sungai dan bisa dikembangkan lebih maju lagi dari yang sekarang. Dengan wisata sungai maka sungai akan terjaga selalu bersih dan bisa memberikan penghasilan untuk masyarakat.

Menparekraf mengakui pandemi Covid-19 berdampak negatif secara global di sektor pariwisata. Betapa dahsyat dampak pandemi di sektor ini, tidak hanya di Indonesia tetapi berdampak di banyak negara di Timur Tengah, Asia Pasifik dan lain-lain.

“Turun semua, hampir 90 persen. Alhamdullilah kita masih ada wisatawan domestik, tapi yang lain-lain dalam kondisi berat," ungkapnya.

Untuk memulihkan kondisi pariwisata sangat perlu disokong kekuatan luhur bangsa berupa sikap kegotong royongan. Pandemi Covid-19 telah memaksa  banyak pihak untuk berkolaborasi karena di Indonesia sendiri pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara minusnya mencapai 75 persen.

“Januari 2021 turun lagi menjadi 89 persen. Tapi semenjak saya bertugas di Bali sebelum PPKM level 4, pertumbuhan wisatawan nusantara naik empat kali lipat," terangnya.

Menparekraf menyebut di Yogyakarta ekonomi di kuartal I sudah 4 persen dan tingkat ocupancy rate di Yogyakarta dan Borobudur ada yang meningkat hingga 50 persen. Antusiasme wisatawan nusantara di seputar Borobudur meningkat, ada yang bersepeda, yoga dan lain-lain.

Menurut Menparekraf hal-hal semacam ini sebagai peluang yang perlu ditangkap dan perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat untuk pengembangan karena 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidup dan nafkahnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengana begitu, harapannya jangan sampai terjadi PHK di sektor ini.

“Sementara wisatawan mancanegara belum bisa diandalkan maka ya ke wisatawan nusantara. Cina jatuh hingga 90 persen, demikian pula Singapura. Kita harus melakukan transformasi sehingga wisatawan nusantara yang sebelumnya dipandang sebelah mata sekarang kita fokuskan karena mampu spending 11 miliar dolar per tahun. Mari kita alihkan kesana untuk pemulihan," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Muhammad Sidiq Wicaksono, Kepala Laboratorium Pariwisata, Koordinator enter of Excellent Tourism and Culture Sekolah Vokasi UGM. Menurutnya, dampak global dari pandemi Covid-19 ini cukup kompleks dan sistemik dan berlangsung di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Dalam situasi seperti ini, katanya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia harus siap dengan era kenormalan baru. Segala bentuk aktivitas bidang pariwisata dan ekonomi kreatif harus melalui mekanisme kenormalan baru sehingga diperlukan penanganan prokes yang cukup ketat dengan berbagai standar yang harus dilaksanakan.

“Karenanya kita membuka diri, berharap kolaborasi antara perguruan tinggi dan beberapa unsur pentahelix guna menciptakan karya produk inovatif di era kenormalan baru untuk membangkitkan pariwisata," ucapnya.

Cemplon Sebastian dari komunitas Kita Muda Kreatif, mitra UNESCO-Borobudur sekaligus pelaku usaha wisata di Desa Karangrejo, Borobudur, Jateng menambahkan pelaku wisata di situasi pandemi dituntut kreatif dan inovatif karena pandemi menghantam begitu keras sektor pariwisata. Para pelaku di sektor wisata diharapkan tidak menyerah dan kalah.

Sebagai hasil dari diskusi dengan teman-teman di UGM, ia pun tercetus gagasan mengembangkan sebuah perjalanan tematik yang berjdul Body and Soul. Body and Soul ini mengangkat cerita relief kebugaran sebagai hasil interprestasi dari panel relief Ratu Maya.

Pengembangan tematik Body and Soul ini selain ditujukan untuk kebugaran tubuh melalui aktivitas olahraga seperti Yoga, juga pengembangan atraksi penceritaan tentang khasiat minuman rempah untuk menjaga kebugaran tubuh dari dalam.

“Kita berhasil mengembangkan produk lokal ini yang tentunya bermanfaat di saat pandemi Covid-19. Untungnya saya cepat bangkit dan menagkap peluang lain yaitu wedang rempah Borobudur," terangnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Tempo.co

Berita Terkait

  • Dongkrak Kunjungan Wisata Dengan Strategi Komunikasi Pemasaran

    Thursday,18 April 2013 - 15:12
  • Gubernur Ganjar Minta Mahasiswa KKN UGM Bantu Pulihkan Dampak Pandemi

    Friday,05 February 2021 - 14:01
  • Sektor Pariwisata harus Menguatkan Ekonomi Lokal

    Thursday,16 August 2007 - 15:59
  • Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Indonesia Tak Seragam

    Friday,17 October 2014 - 12:55
  • Pakar UGM: Manajemen Pariwisata DIY Perlu Dikaji Ulang

    Thursday,20 November 2014 - 10:26

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual