Mahasiswa Teknik UGM yang terdiri dari Vincentius Adven Brilian (Teknik Mesin 2019), Sasa Aulia (Teknik Fisika 2020), Farah Octaviani (Teknik Fisika 2020), dan Thariq Arian Khalfani (Teknik Fisika 2020) berhasil meraih juara 1 pada Paper Competition Physics Summit ITS 2021.
Adven menjelaskan kompetisi ini merupakan kompetisi tahunan yang telah diselenggarakan selama 8 tahun oleh Himpunan Mahasiswa Fisika (Himasika) Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Pada tahun ini, Paper Competition Physics Summit mengangkat tema Sustainable Development dan terbuka bagi mahasiswa aktif dari seluruh universitas di Indonesia.
“Kompetisi terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama adalah seleksi abstrak dari paper yang dibuat. Kemudian, dipilih 7 tim terbaik yang lolos ke tahap kedua, yaitu tahap seleksi full paper. Ketujuh tim ini diseleksi kembali menjadi 5 tim terbaik untuk mengikuti babak final presentasi yang diselenggarakan pada Sabtu (24/7),” ujarnya pada Jumat, (30/7).
Tujuh tim yang lolos tahap seleksi abstrak menurut Adven adalah tim dari Universitas Gadjah Mada (1 tim), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2 tim), Universitas Airlangga (1 tim), Universitas Padjajaran (1 tim), UPN “Veteran” Jawa Timur (1 tim), dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (1 tim).
Adven dan tim mengajukan paper yang berjudul “Electro-Osmoturbine: Integrasi Sistem Pemanfaatan Air Limbah dan Limbah Panas Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Guna Mendukung Akses Air Bersih dan Efisiensi Energi”.
Adven menjelaskan penulisan paper ini dilatarbelakangi oleh dua permasalahan utama. Pertama, sebagian penduduk Indonesia terancam mengalami krisis air bersih hingga 30 tahun ke depan. Sedangkan, PLTU batubara mengonsumi air dalam jumlah yang besar dan sebagian besar air tersebut dibuang sebagai air limbah tanpa pemanfaatan lebih lanjut, misalnya blowdown menara pendingin dan blowdown boiler. Kedua, era transisi energi menuntut penghematan konsumsi energi dari pembangkit listrik bertenaga fosil, seperti PLTU Batubara.
“Sehingga, kami mengusulkan suatu inovasi sistem bernama Electro-Osmoturbine untuk memecahkan kedua masalah tersebut secara sekaligus,” terangnya.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa sejak tahap penyusunan abstrak hingga tahap final presentasi, timnya saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Persiapan keseluruhnya juga dilakukan melalui online meeting karena keadaan pandemi sehingga timnya harus lebih intens berkomunikasi.
“Kami pastikan semuanya harus well-prepared. Ketika diumumkan sebagai Juara 1, kami tidak menyangka bahwa ide kami ternyata sangat diapresiasi oleh keempat dewan juri yang semuanya merupakan dosen dari Prodi Fisika ITS,” tutur Adven.
Adven dan tim berharap semoga ide yang diajukan dalam paper ini dapat memantik inovasi serupa, terutama terkait produksi air bersih dari air limbah industri melalui reverse osmosis.
Penulis: Desy