• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Tingginya Biaya Program Bayi Tabung di Indonesia

Tingginya Biaya Program Bayi Tabung di Indonesia

  • 31 Juli 2021, 22:04 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 18064
Tingginya Biaya Program Bayi Tabung di Indonesia

Infertilitas merupakan kondisi dimana pasangan suami istri sulit mendapatkan keturunan. Gangguan kesehatan reproduksi ini hampir dialami oleh 22,3% pasangan dan merupakan suatu bagian yang harus menjadi perhatian. Namun, kurangnya informasi mengenai akses pelayanan dan kesiapan finansial menjadi salah satu hambatan pasangan infertilitas sehingga perlu mendapatkan penanganan sejak dini.

Mahasiswa program doktor bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Fitri Damayanti, SKM, MPH., melakukan penelitian soal biaya yang harus dikeluarkan oleh pasangan infertilitas dalam program bayi tabung di berbagai klinik dan rumah sakit di Indonesia.

Ia melakukan survei pada 17 wanita menjalani program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) di klinik infertilitas di Indonesia. Selanjutnya ada  214 partisipan infertilitas yang mengisi kuesioner FertiQoL online. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang alokasi anggaran atau biaya yang dibutuhkan untuk terhindar dari satu kasus infertilitas dari perspektif sosial dengan mengestimasi biaya langsung medis, biaya langsung non medis, biaya tidak langsung, dan biaya nirwujud.

Menurut Fitri, dari hasil penelitian tersebut diketahui besaran biaya yang dikeluarkan untuk satu siklus program bayi tabung berdasarkan kelompok umur kurang dari 35 tahun dengan rata-rata biaya total Rp99 juta. “Untuk kelompok usia 35-39 tahun sebesar Rp112 juta, dan  usia di atas 40 tahun sebesar Rp109 juta,” kata Fitri dalam ujian terbuka promosi doktor, Jumat (30/7).

Selanjutnya kelompok infertilitas dibagi lagi dalam kelompok gangguan kesuburan wanita yang rata-rata harus mengeluarkan sebesar Rp94 juta dan gangguan kesuburan pria sebesar Rp110 juta. Sedangkan gangguan kesuburan pria dan wanita mengeluarkan biaya sebesar Rp114 juta. “Sedangkan berdasarkan jenis metode yang digunakan, ada dua yaitu siklus semi natural sebesar Rp53 juta, injeksi hormon mengeluarkan biaya rata-rata lebih banyak, yaitu Rp110 juta,” paparnya.

Berdasarkan pemilihan fasilitas kesehatan yang dipilih oleh pasangan infertilitas terbagi menjadi dua yakni rumah sakit negeri dengan biaya rata-rata yang yang dikeluarkan sebesar Rp102 juta dan RS swasta sebesar Rp143 juta.

Jika ditotal berdasarkan biaya yang diestimasi berdasarkan hasil skor FertiQoL pada kelompok wanita IVF menggunakan regresi linier mengeluarkan biaya sebesar Rp123 juta. Namun yang menarik dari penelitian tersebut diketahui sebanyak 32.2% orang dengan infertilitas mengalami gangguan kejiwaan, yaitu depresi 16.36% dan ansietas 16.36%.

Dari penelitian tersebut, Fitri menuturkan infertilitas merupakan masalah kesehatan reproduksi yang membawa implikasi psikososial yang negatif, double burden of disease karena pembiayaan yang tinggi dan menyebabkan pengeluaran katastropik dan beban psikologis bagi pasangan yang mengalami gangguan kesehatan reproduksi.

Penulis : Gusti Grehenson 

Berita Terkait

  • Sebelas Persen Pasangan Usia Subur Mengalami Infertilitas

    Thursday,22 December 2016 - 15:53
  • KP4 UGM Luncurkan Inovasi Teknologi Pengemasan Biogas dalam Tabung

    Friday,05 March 2010 - 14:19
  • Angka Kematian Bayi Kecil Masa Kehamilan di Indonesia Tinggi

    Wednesday,18 July 2018 - 12:26
  • Bayi Lahir dari Ibu dengan Malaria Rentan Terhadap Infeksi Malaria

    Wednesday,21 March 2018 - 14:02
  • Kurang Cermat, Pijat Bayi Berisiko Kematian

    Monday,30 April 2012 - 14:30

Rilis Berita

  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual