• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efektivitas Terapi Metformin

Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efektivitas Terapi Metformin

  • 03 Agustus 2021, 16:52 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 17786
Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efektivitas Terapi Metformin

Mahasiswa Program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Dita Maria Virginia, melakukan penelitian terkait pengaruh variasi genetik PRKAA2 terhadap efektivitas terapi metformin dan risiko penyakit kardiovaskular pada pasien Diabetes Melitus Tipe II (DMT2).

Penelitian ini dilakukan terhadap subjek penelitian dari 10 puskesmas di Kabupaten Sleman, sebagai disertasi untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

“Terapi yang direkomendasikan sebagai lini pertama DMT2 adalah metformin. Namun, pengaruh terapi metformin pada DMT2 dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular masih menjadi perdebatan,” paparnya dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor, Selasa (3/8).

Ia menerangkan, pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki risiko 2 – 4 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular aterosklerosis merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas tertinggi pada pasien DMT2 dan kini menjadi salah satu pertimbangan dalam pemberian terapi.

PRKAA2, gen pengkode AMPKα2, menurutnya menjadi salah satu target penelitian farmakogenetik terkait farmakodinamika metformin yang menarik untuk diteliti. Hal ini karena mekanisme aksi metformin sebagai obat antidiabetes oral melalui aktivasi AMP activated protein kinase (AMPK), baik secara dependen maupun independen.

Beberapa penelitian sebelumnya telah melaporkan adanya hubungan antara variasi genetik rs2796498, rs9803799, dan rs2746342 pada PRKAA2 dengan risiko DMT2.

“Namun demikian, belum ada penelitian yang mengobservasi efek variasi genetik PRKAA2 terhadap efektivitas terapi metformin dan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerosis 10 tahun mendatang,” kata Dita.

Penelitian yang ia lakukan menyimpulkan, di antaranya bahwa monoterapi metformin pada pasien DMT2 di Puskesmas Kabupaten Sleman, dengan dominasi partisipan perempuan, mampu menurunkan HbA1c minimal 1% pada 47,7% pasien dan efektif menurunkan HbA1c menjadi < 7% pada 15% pasien.

Selain itu, pasien DMT2 dengan monoterapi metformin di Puskesmas Kabupaten Sleman, dengan 73,8% partisipan adalah perempuan, 62,6% mempunyai risiko rendah penyakit kardiovaskular aterosklerosis 10 tahun mendatang.

Oleh karena itu, beberapa saran untuk penelitian selanjutnya meliputi perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait eksplorasi peran variasi genetik PRKAA2 terhadap ekspresi protein AMPK terhadap mekanisme metformin dan metabolisme glukosa.

Ia menambahkan, penelitian dengan fokus efektivitas metformin membutuhkan evalusi kejadian hipoglikemia pada keseharian pasien, pengukuran perbedaan BMI melalui pengukuran sebelum dan setelah terapi metformin, standarisasi regimen dosis metformin oleh dokter dalam penelitian, dan analisis komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Teliti Pasien HIV dan TB-HIV, Dosen UNDIP Raih Doktor

    Wednesday,06 August 2014 - 15:24
  • Terapi Hormonal Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara

    Tuesday,25 August 2015 - 13:01
  • Terapi Spiritual Auditorik Dreamer untuk Pasien ICU

    Thursday,31 March 2022 - 11:13
  • Minyak Daun Cengkih Potensial untuk Obat Antikanker Serviks Uteri

    Friday,31 August 2018 - 16:16
  • Raih Doktor Usai Teliti Kanker Ovarium

    Wednesday,09 January 2019 - 14:56

Rilis Berita

  • UGM Terima Kunjungan Menteri Negara Qatar Bahas Peluang Kerja Sama 07 June 2023
    UGM menerima kunjungan delegasi dari negara Qatar yang dipimpin oleh Menteri Negara, Hamad bin Ab
    Ika
  • Fakultas Filsafat UGM Inisiasi Gerakan Sekolah Lansia di Bantul 07 June 2023
    Persentase jumlah lansia di Kabupat
    Gusti
  • Inisasi Konsorsium Riset Kopi, UGM Terima Kunjungan Tim Riset Kopi University of California 06 June 2023
    UGM menerima kunjungan tim riset kopi dari University of California-Davis, Selasa (6/6)
    Ika
  • Arie Sujito: Jadikan KKN Sebagai Panggilan Jiwa 06 June 2023
    Wakil Rektor Bidang  Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Universitas GAdja
    Gusti
  • Guru Besar Baru UGM Ratna Susandarini Angkat Pentingnya Revitalisasi Taksonomi 06 June 2023
    Krisis biodiversitas akibat kerusakan habitat, alih fungsi lahan, dan eksploitasi
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual