Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D.Eng., melantik sebanyak 228 insinyur baru, Selasa (3/8). Lulusan dari program studi profesi insinyur dari hasil kerja sama antara UGM dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ini berhasil meluluskan 198 orang insinyur dari Fakultas Teknik UGM dan 30 orang insinyur dari Fakultas Peternakan.
Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ali Agus DAA, DEA., IPU., ASEAN. Eng., dalam sambutannya menyampaikan 228 orang yang dilantik berasal dari Fakultas Teknik dan Fakulta Peternakan. Lulusan insinyur dari Fakultas Teknik yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi melalui jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPK) diraih oleh Agus Subekti dengan nilai IPK 3,98. Sedangkan peraih IPK tertinggi dari jalur reguler diraih oleh Trio Yonathan Teja Kusuma dengan IPK 3,98.
Adapun peserta termuda diraih oleh Jonathan Dian yang lulus di usia 25 tahun 8 bulan. Sementara predikat peserta usia tertua diraih oleh Peggy Surjawati Zacharia yang dilantik pada usia 64 tahun 6 bulan. “Hingga saat sejak program dimulai pada 2017 lalu sudah ada 1.259 orang insinyur yang telah dilantik,” kata Ali Agus.
Dari Fakultas Peternakan, sebanyak 30 orang insinyur baru yang dilantik terdiri dari 5 orang dari jalur reguler dan 25 orang dari jalur RPL. Lulusan yang memiliki IPK tertinggi untuk jalur RPL diraih oleh Mohammad Winugroho yang lulus dengan IPK 3,94. Sedangkan IPK tertinggi dari jalur reguler diraih oleh Bayu Andri Atmoko dan Besse Mahbuba We Tenri Gading yang sama-sama memiliki IPK 3,98.
Predikat insinyur termuda dari Fakultas Peternakan diraih oleh Ahmad Endang Two Sulfiar yang lulus di usia 25 tahun 4 bulan. Sedangkan predikat peserta tertua diraih oleh Mohammad Winugroho yang lulus pada usia 68 tahun 7 bulan. “Dengan demikian, sejak dilaksanakan program profesi insinyur 2017, Fakultas Peternakan sampai saat ini sudah meluluskan 336 orang,”paparnya.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU, ASEAN. Eng., menyampaikan agar para lulusan insinyur baru menjalankan kode etik Insinyur Indonesia diantaranya selalu mengutamakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia. “Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selalu meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesi keinsinyuran,”katanya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Energi, Dr. Ir Agus Subekti, yang menjadi salah satu peserta lulusan insinyur baru yang dilantik UGM mengatakan bahwa selama menjalani masa pendidikan ia menyampaikan peran besar jasa dosen, tenaga kependidikan, pimpinan fakultas dan universitas yang telah mengasah, mengasuh dan melayani peserta agar bisa lulus tepat waktu.
“Kami bersemangat dan bergairah melaksanakan tugas dan studi profesi insinyur sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kami dididik sebagai orang profesional berkarakter, peka, dan peduli lingkungan, mengutamakan keselamatan dan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat,”katanya.
Penulis : Gusti Grehenson