• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar UGM Bicara Tentang Vaksin dan Antibodi

Pakar UGM Bicara Tentang Vaksin dan Antibodi

  • 03 Agustus 2021, 20:44 WIB
  • Oleh: Agung
  • 16621
Ada Potensi Menurun, Vaksin Masih Relevan Untuk Dipergunakan

Ada pendapat yang mengatakan antibodi dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19 Sinovac menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua. Meski begitu, setiap orang yang sudah melakukan vaksin Covid-19 Sinovac dua dosis diyakini sudah memiliki antibodi yang tinggi untuk melawan virus corona.

Pakar mikrobiologi UGM, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK., berpendapat saat ini telah banyak vaksin yang diizinkan untuk dipergunakan di Indonesia. Semua vaksin tersebut memiliki potensi menurun angka proteksinya jika terdapat varian virus baru.

Meski begitu hal ini perlu pembuktian secara ilmiah. Untuk membuktikannya diperlukan studi yang komprehensif sehingga jika hal itu belum dilakukan maka vaksin masih relevan untuk dipergunakan.

“Saat ini terdapat empat variant of concern (VOC), yaitu alpha, beta, gamma dan delta, dan empat variant of interest (VOI) yaitu eta, iota, kappa, dan lambda. VOC yang sedang menjadi perhatian di Indonesia dan di banyak negara lainnya adalah varian delta, yang memiliki kecepatan menular yang tinggi," ujarnya, di Kampus UGM, Selasa (3/8).

Menurutnya, semua vaksin yang direkomendasikan oleh BPOM adalah vaksin yang telah teruji memiliki keamanan dan efikasi yang baik untuk mencegah Covid-19. Semua jenis vaksin yang direkomendasikan ini dinilai cukup baik untuk membentuk antibodi.

Tri Wibawa menyebut proteksi optimal vaksin terhadap Covid-19 tercapai kira-kira dua pekan setelah vaksinasi yang kedua. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa vaksin hanyalah salah satu upaya pencegahan infeksi SARS-CoV-2.

“Hal lain yang tetap harus diterapkan adalah penerapan protokol kesehatan secara konsisten dan gaya hidup sehat untuk meningkatkan kekebalan tubuh," katanya.

Meski ada vaksin, ia mengakui ada warga yang tidak bisa menerima karena tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu, tehadap individu yang memiliki kontraindikasi vaksinasi diharapkan tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.

“Ya kita berharap bisa segera terbentuk herd immunity. Jika ini bisa tercapai maka masyarakat yang tidak mendapatkan vaksin akan mendapat perlindungan dari komunitasnya," terangnya.

Tri Wibawa kembali menegaskan bagaimanapun vaksin hanya salah satu usaha pencegahan penularan Covid-19. Keberhasilan usaha menekan penularan menurutnya merupakan hasil komposit dari berbagai usaha, seperti penerapan protokol kesehatan, bergaya hidup sehat, dan memelihara imunitas tubuh.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Kompas.com

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19

    Wednesday,05 August 2020 - 12:55
  • Pakar UGM Jelaskan Alasan Orang Yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Tidak Divaksin

    Friday,15 January 2021 - 13:23
  • Pakar UGM: Belum Ada Urgensi Vaksin Covid-19 Booster bagi Masyarakat Umum

    Friday,03 September 2021 - 8:59
  • Cek Fakta: Penemuan Antibodi Covid-19 Herbal

    Monday,10 August 2020 - 12:41
  • Pakar UGM: Cakupan Vaksinasi Polio Perlu Ditingkatkan

    Friday,25 November 2022 - 15:34

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual