• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jangan Lengah DBD Meski di Tengah Pandemi Corona

Jangan Lengah DBD Meski di Tengah Pandemi Corona

  • 05 Agustus 2021, 20:11 WIB
  • Oleh: Agung
  • 22163
Cegah DBD ditengah pandemi, Lakukan 3 M Plus

Sebagai penyakit menular berbahaya di Indonesia, demam berdarah dengue (DBD) perlu mendapat perhatian di tengah pandemi Covid-19. Data nasional hingga 14 Juni 2021 mencapai 16.320 kasus. Jumlah ini meningkat sebanyak 6.417 kasus jika dibandingkan total kasus DBD pada 30 Mei yang hanya 9.903 kasus.

Jumlah kematian akibat DBD pun meningkat dari 98 kasus pada akhir Mei hingga menjadi 147 kasus pada 14 Juni 2021. Hingga kini jumlah kabupaten kota yang terjangkit terus bertambah menjadi 387 di 32 provinsi, sedangkan kasus DBD tertinggi berada pada kelompok umur 15 - 44 tahun.

Kenaikan kasus demam berdarah dengue ini patut menjadi perhatian serius. Hal ini mengingat Indonesia juga tengah dilanda pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, yang sudah menginfeksi lebih dari 3,5 juta orang dengan jumlah yang meninggal dunia mencapai 102.375 orang.

dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D, Direktur Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, berpendapat karena sektor kesehatan saat ini sedang fokus penanganan Covid-19 menjadikan layanan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) berkurang. Dengan kondisi seperti ini maka masyarakat diharapkan lebih siap untuk melakukan tindakan pencegahan.

Menurutnya, dulu ada program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) yang dilakukan secara rutin oleh puskesmas, kini karena tengah fokus penangan covid program tersebut tidak bisa rutin lagi. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak aware lagi untuk melakukan kebiasaan 3 M yaitu melakukan tindakan menguras, menutup dan mengubur terhadap kemungkinan-kemungkinan yang menjadi sarang nyamuk berkembang biak.

“Padahal itu menjadi kunci penting, mau tidak mau mestinya masyarakat tetap harus  melakukan," katanya di Kampus UGM, Kamis (5/8).

Menurut Riris, data DBD ini sebenarnya setiap waktu selalu ada. Data DBD akan semakin tinggi terjadi pada awal-awal musim hujan dan akhir musim hujan. Terutama di akhir musim hujan dimana volume hujan tidak terlalu deras tetapi seringkali menimbulkan banyak genangan air dimana-dimana.

“Secara umum nyamuk Aedes Aegypti senang tinggal di air yang relatif jernih, utamanya di bak-bak mandi di rumah. Karenanya sepanjang tahun nyamuk ini selalu ada sehingga penularannya juga sepanjang tahun, tetapi peningkatan paling tajam di awal dan akhir musim penghujan," ucapnya.

Riris menandaskan perlu mewaspadai kemungkinan peningkatan DBD saat ini karena Indonesia saat ini mengalami musim kemarau basah. Kondisi dari bulan Maret-April hingga sekarang masih selalu ada hujan dan ini sangat memungkinkan memunculkan banyak genangan air.

Riris mengakui kondisi menjadi semakin sulit karena saat ini bersamaan dengan pandemi Covid-19. Karena baik DBD maupun covid sama-sama dicirikan dengan panas tinggi.

Oleh karena itu, katanya, yang terpenting harus tahu diagnosisnya terlebih dahulu sehingga bisa dilakukan cara pengobatannya yang tepat. Sebab, jika hanya melihat dari ciri demam saja, baik DBD maupun covid juga dicirikan demam tinggi.

“Jadi, sebaiknya jika panas entah covid atau DBD segera ke fasilitas kesehatan karena seperti di Jogja dan sekitarnya masih tinggi, utamanya perbatasan Jogja, Bantul dan Sleman cukup tinggi jadi perlu waspada juga untuk DBD," terangnya.

Riris menambahkan khusus untuk Yogyakarta, mereka yang terindikasi DBD masih tetap terlayani. Dengan diagnosis rapid tes maka akan segera diketahui jika gejala berat maka akan dilanjutkan perawatan ke rumah sakit.

“Untuk DBD, secara umum masih terlayani. Untuk masyarakat yang penting lakukan 3M plus, yaitu menguras, menutup dan mengubur yang memungkinkan menjadi sarang nyamuk. Mengelola sampah dengan baik jangan sampai berserakan dan syukur pelihara ikan untuk membantu mengatasi jentik nyamuk," imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Kabar24 – Bisnis.com

Berita Terkait

  • Jangan Lengah DBD Meski di Tengah Pandemi Corona

    Thursday,05 August 2021 - 20:11
  • Epidemiolog UGM Ingatkan Potensi Munculnya Klaster Pengungsian di Tengah Pandemi Corona

    Wednesday,16 September 2020 - 16:03
  • Pakar UGM: Meski Sudah Ada Vaksin Masyarakat Harus Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

    Monday,19 October 2020 - 15:14
  • Pakar: Vaksin Bukan Satu-satunya Solusi Hentikan Pandemi

    Monday,17 August 2020 - 17:26
  • Psikiater UGM Paparkan Tiga Masalah Besar Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Corona

    Wednesday,14 October 2020 - 15:46

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual