Alumnus UGM kembali menorehkan prestasi. Angelo Abil Wijaya, alumnus Universitas Gadjah Mada Jurusan Hubungan Internasional Angkatan 2015 sebagai perwakilan kawasan Asia Timur dan Pasifik, berhasil meraih kejuaraan pada kompetisi World Bank Group Youth Summit 2021 Case Challenge Competition.
Kompetisi yang menarik perhatian lebih dari 5.000 pendaftar ini dilaksanakan pada 9-10 Juni 2021 di Washington, DC, Amerika Serikat dan hanya 200 pemuda dari seluruh dunia yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Case Challenge Competition yang bertemakan Resilient Recovery for People and Planet.
Pada kompetisi yang mengusung tema berkaitan dengan usaha kolektif negara-negara di seluruh dunia dalam mendorong pemulihan dari krisis COVID-19, Angelo bersama tim melakukan assessment terhadap praktik keberlanjutan industri kopi menurut kerangka keberlanjutan lingkungan dan sosial Grup Bank Dunia. Mereka melakukan presentasi di hadapan para juri yang merupakan praktisi dan ahli praktik keberlanjutan dengan pengalaman bekerja dengan Grup Bank Dunia maupun industri terkait selama bertahun-tahun.
“Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis ketika ingin meningkatkan praktik keberlanjutan. Pelaku bisnis perlu menimbang apakah praktik bisnisnya berdampak negatif bagi lingkungan, bagi masyarakat sekitar, terutama masyarakat adat, hingga apakah bisnis tersebut telah memberikan hak yang layak bagi para pekerjanya,” kata Angelo, Rabu (11/8).
Ia juga menuturkan, penekanan pemulihannya bukan hanya pemulihan ekonomi, namun juga bagaimana kita sebagai warga dunia bisa membangun kembali dengan lebih baik, atau dalam Bahasa Inggris, build back better.
“Saya sangat senang melihat optimis pemuda dari seluruh dunia dalam membahas bagaimana pemuda dapat berperan penting dalam usaha pemulihan pasca COVID-19 bukan hanya bagi manusia, namun juga bagi alam,” lanjut Angelo.
Berhasil menjadi pemenang, Angelo juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan gagasan tertulisnya melalui berbagai kanal Grup Bank Dunia.
“Bagi saya, ini adalah kesempatan belajar yang sangat berharga. Saya dapat bertukar gagasan dengan pemuda dari berbagai latar belakang dan negara asal. Harapan saya, ada lebih banyak lagi pemuda Indonesia yang dapat aktif terlibat dalam menyuarakan aspirasi, terutama di tingkat internasional, karena suara pemuda Indonesia sangat penting untuk mendukung keberagaman suara di tingkat global,” ujar Angelo.
Penulis: Hempri