Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAGAMA, Dr. AAGN Ari Dwipayana, S.IP., M.Sc., mengungkapkan bahwa lulusan UGM harus memiliki kelenturan dan kelincahan untuk dapat beradaptasi di era yang penuh dengan disrupsi.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Sinergi UGM dan KAGAMA: Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Periode Agustus 2021, Kamis (12/8).
“Pandemi dan disrupsi mengharuskan kita mencari cara yang lebih kreatif dan inovatif. Ketika tidak lentur, lincah, dan adaptif, Anda bisa tertinggal dari perubahan,” ucapnya kepada para calon wisudawan.
Ia memaparkan, pandemi COVID-19 melipatgandakan disrupsi yang sebelumnya telah mulai muncul seiring dengan perubahan dunia yang begitu cepat. Kondisi ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi para lulusan baru yang akan meninggalkan dunia perkuliahan dan memasuki dunia kerja ataupun studi lanjut.
Menghadapi situasi ini, menurutnya setiap lulusan perguruan tinggi perlu menyadari pentingnya tekad untuk terus belajar, tidak terjebak pada cara berpikir dan cara kerja yang lama. Meski masa kuliah di kampus telah selesai, setiap orang masih bisa menimba ilmu dan pengalaman dari berbagai orang ataupun situasi yang akan ditemui dalam perjalanan meniti karier.
“Apapun pilihan Anda, harus bisa memakai kesempatan untuk belajar lebih banyak ilmu. Belajar bisa di mana saja, kapan saja, dan pada siapa saja,” kata Ari.
Di samping mendalami bidang ilmu yang dipelajari saat kuliah, ia juga mendorong calon wisudawan untuk terbuka terhadap kesempatan untuk mempelajari keterampilan maupun disiplin ilmu yang berbeda dan membangun jejaring.
Acara pembekalan ini diselenggarakan sebagai salah satu wadah bagi calon wisudawan untuk belajar dari pengalaman alumni UGM yang telah sukses berkiprah di berbagai bidang.
“Pengalaman ini bisa membantu teman-teman mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang akan berubah secara dinamis,” ucapnya.
Terdapat tiga pembicara yang dihadirkan pada acara Pembekalan Calon Wisudawan kali ini. Pembicara pertama adalah Alumnus Fakultas Teknik, Dr. Ing. Hutomo Suryo Wasisto, S.T., M.Eng., Research Group Leader pada Laboratory for Emerging Nanometrology (LENA) dan Institute of Semiconductor Technology (IHT) Technische Universitat Braunsweig.
Pembicara selanjutnya adalah Wyncent Halim, S.H., Associate AHP Law, dan Muhammad Rifky Wicaksono, S.H., M.Jur (Dist)., LL.M., Dosen Fakultas Hukum UGM.
Penulis: Gloria