• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Upaya Menjaga Hewan Kesayangan dari Covid-19

Upaya Menjaga Hewan Kesayangan dari Covid-19

  • 13 Agustus 2021, 21:32 WIB
  • Oleh: Agung
  • 24899
Upaya Menjaga Hewan Kesayangan Dari Covid-19

Banyak pihak masih kurang percaya Covid-19 mampu menular pada hewan. Bahkan, orang berpikir tidak mungkin Covid-19 mampu menular pada hewan kesayangan, tetapi kenyataan terjadi juga saat dua ekor harimau Sumatera di Margasatwa Ragunan yang sudah terpapar Covid-19 pada 15 Juli 2021 lalu.

Dr. drh. Guntari Titik Mulyani, MP mengatakan sejak 5 Maret 2020 ada hewan peliharaan yang secara tidak sengaja terpapar Covid 19 yaitu dua ekor anjing peliharaan dan satu ekor kucing peliharaan di Hongkong, serta dua hewan peliharaan kucing di Amerika Serikat pada 22 April 2020.  Semua hewan tersebut diketahui berhubungan dekat dengan pemiliknya yang terinfeksi.

“Mengutip pendapat Jianzhong, salah satu peneliti Sars-CoV-2 dengan menginokulasikan virus intranasal pada  7 kucing berumur 6-9 bulan maka didapati Sars-CoV-2 dapat bereplikasi efisien pada kucing, dan kucing yang lebih muda lebih rentan dari pada yang lebih tua. Virus SARS-CoV-2 dapat menular antara kucing melalui rute udara," ujar dosen di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Jumat (13/8).

Masih mengutip pendapat Jianzhong, kata Guntari, virus ini juga menginokulasi virus intranasal pada 5 anjing berumur 3 bulan dan didapati bahwa anjing memiliki kepekaan yang rendah terhadap infeksi SARS-CoV-2. Meski begitu hingga saat ini tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus yang menyebabkan Covid 19.

Guntari menjelaskan corona virus (CoV) adalah sekelompok virus RNA yang terselubung, untai tunggal  yang termasuk dalam urutan Nidovirales, famili Coronaviridae. Virus diberi nama corona karena ketika dilihat dari atas di bawah mikroskop elektron, virus memiliki cincin proyeksi yang tampak seperti coronet atau mahkota kecil yang terbuat dari ornamen yang dipasang pada cincin logam.

Ada banyak jenis corona virus, masing-masing memengaruhi spesies hewan yang berbeda, termasuk manusia. Atas dasar pohon-pohon filogenetik empat klaster coronavirus (CoV) dapat dibedakan, tiga di antaranya (Alpha-, Beta- dan Gammacoronavirus) dan telah diakui dan diklasifikasikan sebagai genera.

“Penyakit yang disebabkan karena alphacoronavirus telah lama dijumpai pada anjing (Canine Corona Virus/CCoV) dan kucing (Feline Corona Virus/ FCoV). Betacoronavirus pada manusia menyebabkan SARS dan MERS," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan corona virus terutama menyebabkan penyakit pernapasan dan/atau enterik dan ditemukan pada banyak spesies hewan, termasuk hewan liar, hewan peliharaan, dan manusia. Pada hewan CoV menyebabkan bronkitis pada unggas (Avian Infectious Bronchitis), gastroenteritis menular pada babi (Swine Transmissible Gastroenteritis), gastro enteritis pada anjing (Canine Enteric Coronavirus), dan radang peritoneum infeksius pada kucing (FIP).

Saat ini vaksinasi terhadap corona virus pada anjing telah rutin dilakukan oleh pemilik hewan. Sementara kebanyakan CoV manusia (HCoV) menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas yang relatif ringan (flu biasa).

“Dua virus zoonosis yang disebut sindrom pernafasan akut (SARS) CoV dan sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) CoV ini sering dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan bawah yang parah dan utamanya mengancam kesehatan masyarakat," ucapnya.

Melihat kenyataan hewan kesayangan dapat tertular Covid 19 maka ia menyarankan agar pemilik  wajib untuk mencegah kontak penderita Covid 19 dengan  hewan kesayangannya.  Kucing memiliki kepekaan terinfeksi Covid 19 yang lebih tinggi dibandingkan anjing. Oleh karena itu, jika dijumpai kasus Covid 19 pada kucing maka isolasi hewan juga perlu dilakukan untuk mencegah kemungkinan penularan kepada hewan lain.

Guntari menandaskan kembali sampai saat ini tidak ada bukti hewan memainkan peran penting dalam menyebarkan virus yang menyebabkan Covid 19 pada manusia. Oleh karena itu, mengoptimalkan imunitas hewan kesayangan, mencegah kontak dengan manusia atau kucing positif Covid 19, dan membawa hewan kesayangan yang diduga tertular Covid 19 merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam menjaga hewan kesayangan dari Covid 19.

“Jadi, pada prinsipnya Covid 19 pada manusia bisa menular pada anjing dan kucing, tetapi tidak sebaliknya," tandasnya.

Gejala Covid 19 pada anjing dan kucing, menurutnya, tidak seberat pada orang, kucing lebih peka dari pada anjing dan dapat menularkan pada kucing lain. Oleh karena itu, untuk menjaga hewan kesayangan dari Covid 19 maka perlu mengoptimalkan imun hewan.

“Sebisa mungkin jauhkan hewan kesayangan dari  penderita Covid 19. Jika diketahui kontak atau bergejala Covid 19 sebaiknya segera ke dokter hewan dan jika positif Covid-19 harus dilakukan isolasi," imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : HerStory.co.id

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Konsultasi Dokter Hewan Online

    Monday,04 January 2016 - 9:14
  • Aleuron, Menjaga Kesehatan Kulit dan Perncernaan Hewan Kesayangan

    Friday,24 June 2011 - 14:42
  • Raih Emas Pimnas, Bone Clinx Bisnis Groming Menjanjikan

    Thursday,02 August 2012 - 23:33
  • UGM Dirikan Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi

    Monday,06 April 2009 - 14:32
  • KSHK UGM Gelar Jogja Cat Carnival, Ajang Pertemuan Komunitas Pecinta Kucing

    Sunday,20 March 2011 - 18:37

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual