• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Pemilihan Jenis Perkerasan Jalan Perlu Pertimbangan Matang

Pemilihan Jenis Perkerasan Jalan Perlu Pertimbangan Matang

  • 14 Agustus 2021, 13:11 WIB
  • Oleh: Satria
  • 15922
  • PDF Version
Pemilihan Jenis Perkerasan Jalan Perlu Pertimbangan Matang

Pilihan perkerasan jalan merupakan pertimbangan yang harus dievaluasi secara objektif. Pemilihan perkerasan jalan yang kurang tepat akan meningkatkan biaya konstruksi, biaya perawatan, biaya pengguna jalan, hingga dapat berdampak pada kondisi lingkungan dan sosial. Oleh sebab itu, pemilihan perkerasan jalan menjadi salah satu tantangan pengambilan keputusan bagi penyelenggara jalan.

“Dalam pemilihan tipe perkerasan banyak di negara berkembang umumnya hanya ditentukan secara subjektif tanpa didasari pertimbanan sacara objektif dan konsisten,” ujar

Taqia Rahman, ST, M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Teknik Sipil UGM, dalam Webinar 90 menit Bersama Sipil UGM dengan topik “Perkerasan Beton vs Aspal, Mana yang lebih baik?” pada Kamis (3/8).

Saat ini di Indonesia tipe perkerasan beton mulai marak digunakan dan dianggap lebih baik daripada aspal. Berdasarkan karakteristik, aspal dan beton memiliki karakteristik sifat yang berkebalikan. Aspal memiliki sifat yang fleksibel sedangkan beton memiliki sifat yang rigid.

“Tipe perkerasan aspal, ekspansi dan kontraksi akibat variasi suhu siang-malam diakomodasi oleh regangan viscous di aspal sehingga tidak memerlukan joints (kerangka),” imbuh Taqia.

Berkebalikannya, beton memerlukan kerangka karena rentan dengan ekspansi dan kontraksi perubahan suhu sehingga membutuhkan kerangka agar tidak terjadi tensile failure. Berdasarkan tipe performa, keunggulan perkerasan beton tidak akan mengalami rutting dan shoving, namun tipe kerusakan yang paling sering dijumpai pada beton adalah crack atau retak.

“Berdasarkan stiffness (kekakuan) beton 4-9 kali lebih tinggi dari pada campuran aspal. Inilah menyebabkan semua orang mengira beton lebih baik dari pada aspal,” jelas Taqia.

Stiffness yang lebih tinggi artinya memiliki penyebaran beban yang lebih baik. Ia menjelaskan karena aspal memiliki stiffness yang lebih rendah maka membutuhkan lapisan yang lebih tebal. Kelebihan lain dari beton adalah memiliki durability yang sangat tinggi, namun harus didesain dengan sangat baik karena beton termasuk material yang memiliki risiko tinggi jika terjadi kerusakan.

Taqia juga menuturkan tipe perkerasan dapat menggunakan berbagai aspek pertimbangan dan dapat menggunakan berbagai pemodelan. Aspek yang perlu menjadi petimbangan adalah biaya, user experience, keberlanjutan, hingga keselamatan.

“Baik aspal dan beton memiliki keunggulan masing masing. Tipe perkerasan apapun jika didesain dan dirawat dengan baik maka akan dapat bertahan lama seperti yang kita inginkan,” simpulnya.

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Sistem Pelat Terpaku Alternatif Perkerasan Jalan Pada Tanah Tak Stabil

    Wednesday,04 June 2014 - 11:16
  • Sistem CAM Alternatif Atasi Tanah Ekspansif

    Thursday,27 August 2015 - 14:55
  • Raih Doktor Usai Teliti Sifat Mekanis Beton Karet

    Sunday,24 July 2016 - 20:21
  • Pustral UGM Gelar Diklat Pemberdayaan Inspeksi Jalan

    Monday,30 September 2019 - 16:07
  • Pembangunan Jalan Tol Perlu Memperhatikan Aspek Lingkungan

    Tuesday,20 August 2019 - 12:15

Rilis Berita

  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria
  • UGM Peringati Hari Pendidikan Nasional 2022 13 May 2022
    Universitas Gadjah Mada menggelar upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2022. Upacara
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual