Universitas Gadjah Mada dalam pendiriannya memiliki mandat untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan berkualitas agar bisa menghasilkan lulusan dan pemimpin yang unggul dalam bidangnya. Untuk menghasilkan lulusan SDM dengan berdaya saing unggul tersebut, UGM menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dari pemerintah pusat, industri hingga kelompok masyarakat. Namun, yang tidak kalah penting adalah menjalin kerja sama dengan universitas terkemuka di dunia untuk mendorong percepatan mutu pendidikan dan pengajaran serta riset di lingkungan UGM.
“Kita sudah kerja sama dengan lebih 400 universitas bereputasi tinggi dari berbagai belahan dunia dan kerja sama ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja mendukung keberhasilan UGM melaksanakan mandat universitas untuk menghasilkan lulusan dan calon pemimpin yang unggul,”kata Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., saat menjadi pembina upacara HUT Kemerdekaan ke-76 RI di halaman Balairung, Selasa (17/8).
Seperti diketahui beberapa universitas ternama yang masih aktif menjalin kerja sama dengan UGM diantaranya Universitas Groningen dan universitas Leiden Belanda, Michigan State University Amerika Serikat, Universitas Freiburg dan universitas Cologne, Jerman, universitas Birmingham, Inggris dan universitas Kyoto, Jepang.
Menurut Rektor UGM, banyaknya kerja sama ini diharapkan makin mendukung program pemerintah yang saat ini fokus pada pembangunan SDM unggul dan tangguh sebagai kunci keberhasilan pembangunan Indonesia ke depan. “Sangat tepat jika saat ini pemerintah menetapkan pembangunan SDM unggul sebagai prioritas sebagai kunci pembangunan Indonesia. Pemerintah telah merumuskan kriteria SDM unggul itu memiliki berbudi pekerti luhur, berkarakter kuat, jujur, berideologi Indonesia, berakhlak mulia, bekerja keras berdedikasi, keterampilan serta penguasaan pengetahuan masa kini dan masa depan,”katanya,
Soal unggul dan berkarakter dari kriteria SDM tangguh dan unggul ini menurutnya harus melalui pendidikan yang baik dan sesuai dengan zamannya. Apalagi ujar Rektor diperkirakan tahun 2025 sebanyak 85 juta pekerjaan tergeser antara manusia dan mesin dengan double disrupsi dan otomatisasi kerja terus berlanjut di masa pandemi sekarang ini. “Kita harus memiliki SDM yang berdaya saing unggul, hebat, kreatif dan inovatif serta berinovasi tinggi menguasai Iptek sebagai kunci pertumbuhan,”katanya.
Di sela kegiatan Upacara HUT Kemerdekaan yang dilaksanakan secara daring dan luring terbatas ini juga diserahkan secara simbolis Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun dari Presiden Republik Indonesia. Penyerahan diserahkan secara simbolis oleh Rektor UGM kepada tiga orang perwakilan yakni yakni Prof. Dr. Tina Afiatin selaku penerima penghargaan untuk pengabdian selama 30 tahun, Doni Agus Wijayanto, SE., MM untuk penghargaan pengabdian 20 tahun dan Sely Rosiani S.Pd., M.H., untuk 10 tahun.
Sekretaris Direktorat SDM UGM, Paminto Adhi, S.E., M.Si., menyebutkan sebanyak 492 orang pegawai ASN yang menerima penghargaan, terdiri atas 215 orang dosen, 277 tenaga kependidikan. Dari jumlah tersebut, penerima Satyalancana Karya Satya 10 tahun sebanyak 182 orang, lalu Satyalancana Karya Satya 20 tahun sebanyak 115 orang dan Satyalancana Karya Satya 30 tahun sebanyak 195 orang.
Paminto menuturkan pemberian penghargaan tanda kehormatan kepada ASN ini diberikan kepada pegawai yang telah bekerja dan mengabdi kepada negara dengan penuh kejujuran, disiplin dan cakap selama bekerja di lingkungan UGM. “Pemberian penghargaan ini bisa menumbuhkan kebanggaan atas sikap keteladanan, semangat juang, motivasi untuk terus berkarya dan berkontribusi positif pada UGM serta mendarmabaktikan diri pada bangsa dan negara,”katanya.
Penulis : Gusti Grehenson