Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM bidang kewirausahaan membuat inovasi media pengenalan dan pembelajaran kebudayaan Jawa dalam bentuk permainan papan interaktif bernama Lingkar Bregada.
Permainan ini dibuat untuk meningkatkan minat generasi muda dalam mempelajari dan melestarikan budayanya sendiri, khususnya budaya Jawa.
“Terlebih lagi di tengah berbagai kemajuan teknologi pembelajaran, kami menyoroti bahwa metode belajar bahasa dan kebudayaan Jawa justru masih terkesan monoton dan kurang menarik di mata pelajar,” tutur Fitriana Aulia Sabila Eka Putri selaku ketua tim Lingkar Bregada.
Tim ini beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Fitriana yang merupakan mahasiswa FK-KMK, Wahyu Setyaningsih, Arlen Pramudya Ananta, dan Andreas Ryan Cahyo Kartiko dari Fakultas Teknik, serta RR Natasya Nurputri Adiyana dari Fakutas Hukum.
Fitriana mengungkapkan, hadir dengan mengusung tema kebudayaan Jawa, para pemain diharapkan dapat menjadi lebih tertarik mempelajarinya lewat sejarah dan fakta-fakta dari Yogyakarta.
“Lewat bermain Lingkar Bregada, kami berharap para pemain dapat mengenal lebih jauh tentang sejarah Kraton, berkenalan dengan prajurit Kraton, dan mengenal lebih jauh tentang aksara dan bahasa Jawa itu sendiri,” jelasnya.
Lingkar Bregada mengusung aksara Jawa sebagai bahasa pengantar utamanya, namun juga disertai dengan terjemahan bahasa Jawa latin, Bahasa Indonesia, serta Bahasa Inggris sehingga dapat dimainkan oleh siapa saja.
Cara bermain Lingkar Bregada sendiri menurutnya sangat mudah, sebab pada dasarnya mirip dengan cara bermain dari permainan monopoli. Permainan ini dapat dimainkan hingga 4 orang pemain dan setiap pemain akan bermain secara bergiliran.
Para pemain akan dibekali dengan uang permainan 10.000 dan seluruh pemain harus bekerja sama di awal permainan untuk memecahkan misi. Selanjutnya para pemain akan bergerak sesuai jumlah yang tertera di dadu dan melewati kotak-kotak pertanyaan serta penjara. Permainan ini juga dilengkapi dengan kartu pertanyaan yang harus dijawab dan memiliki konsekuensi tertentu.
Lingkar Bregada juga menggandeng UKM Batik Sogga dan pengrajin kayu dari Desa Wisata Krebet dalam merancang dan mengembangkan produk Lingkar Bregada sehingga dengan membeli Lingkar Bregada para pemain dapat turut membantu keberlangsungan UKM di Yogyakarta.
“Selain itu, Lingkar Bregada juga dibuat dengan material yang ramah lingkungan sebab memanfaatkan limbah kayu hasil kerajinan dari pengrajin kayu di Desa Krebet tersebut,” imbuhnya.
Produk ini sendiri telah dipasarkan secara luas dan dapat dijumpai dengan mudah lewat sosial media Instagram @lingkarbregada, mengunjungi website www.lingkarbregada.com, atau mengunjungi akun Shopee dan Tokopedia lingkarbregada.
Penulis: Gloria