• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Bahasa Jawa di Kaledonia Baru

Bahasa Jawa di Kaledonia Baru

  • 19 Agustus 2021, 20:20 WIB
  • Oleh: Satria
  • 44752
Bahasa Jawa di Kaledonia Baru

Pertemuan antar masyarakat dari kebudayaan yang berbeda dapat menciptakan fenomena akulturasi (pencampuran dua kebudayaan atau lebih). Hal ini seperti yang terjadi dalam masyarakat di Kaledonia Baru. Peneliti sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Subiyantoro, mengungkapkan bahwa telah terjadi hibriditas (pencampuran) kepada Bahasa Jawa yang dibawa oleh masyarakat Jawa yang dahulunya bermigrasi kesana. Bahasa Jawa yang digunakan disana sekarang ini kemudian disebut sebagai Bahasa Jawa Kaledonia Baru (BJKB), yakni bahasa Jawa yang telah berhibridasi dengan bahasa Perancis. 

“BJKB (terus) mengalami transformasi dan dewasa ini masih dipakai untuk komunikasi meski dalam lingkup terbatas. BJKB memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa Jawa standar: Hibridisasi bahasa Jawa-Prancis,” ungkap Subiyantoro dalam webinar berjudul ‘Bahasa Jawa Kaledonia Baru: Kajian Hibriditas Bahasa’ yang diselenggarakan FIB UGM pada Rabu, (18/8). 

Kaledonia Baru tepatnya terletak di arah timur laut Australia dan utara Selandia Baru. Kaledonia Baru termasuk wilayah teritori Perancis dengan status khusus: sui generis. Luas wilayahnya 18.676 km2. Wilayah Kaledonia Baru berbentuk kepulauan dengan pulau terbesar bernama Grande Terre. 

Diketahui, orang Jawa datang ke Kaledonia Baru sejak tahun 1896, kloter pertama sebanyak 170 orang. 170 orang tersebut dibawa sebagai kuli kontrak dari wilayah nusantara yang masih dikuasai pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu. Sekarang, orang Jawa yang hidup di Kaledonia Baru ada sekitar 3.786 jiwa atau 1,39% dari jumlah penduduk keseluruhan (hasil sensus 2019, sumber: Kemlu RI). Subiyantoro mengatakan bahwa orang Jawa yang tinggal disana sekarang merupakan generasi kedelapan dan kesembilan. 

Berdasarkan hasil penelitiannya, Subiyantoro mengungkapkan bahwa bahasa lisan orang Jawa disana telah berubah seperti ucapan kata berikut: ketika mengatakan kalimat “ini adalah ikan yang dilindungi”, dimana dalam bahasa Jawa-nya adalah “iki iwak sing dilindungi”, dalam BJKB kalimat tersebut berubah dan berbunyi menjadi “iki posong sing diproteze”. 

Selain itu, juga ada perubahan pada penyebutan seperti penyebutan frasa nama benda seperti lemper menjadi lumper dan lain-lain. Lalu, ditemukan juga hibridasi dalam penggunaan kata “slametan”. Untuk tradisi “slametan” tersebut, kata “slametan” masih digunakan untuk acara duka, namun untuk acara bahagia, orang Jawa disana tidak menggunakan kata “slametan” lagi, tetapi menggunakan kata ”lafetan”. 

Untuk menyimak hasil penelitian dari Subiyantoro lebih lanjut, anda dapat mengunjungi tautan disini. 

 

Penulis: Aji 

 

Berita Terkait

  • Bahasa Jawa di Kaledonia Baru

    Thursday,19 August 2021 - 20:20
  • Sains dan Budaya: Jendela Kerja Sama UGM di Pasifik

    Thursday,29 August 2019 - 16:28
  • Raih Doktor Usai Meneliti Enklave Bahasa Jawa di Banten

    Friday,08 January 2016 - 11:22
  • UGM Buka Kerja Sama dengan Universitas Kaledonia Baru

    Thursday,29 August 2019 - 15:21
  • Teliti Penggunaan Bahasa dalam Pertemuan Formal, Dosen USD Raih Doktor

    Thursday,22 May 2014 - 16:09

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual