Untuk meningkatkan kompetensi tridarma pendidikan, khususnya pendidikan terapan, Sekolah Vokasi (SV) UGM terus berkerja sama dengan berbagai industri. Kali ini, SV menjalin kerja sama dengan PT. Akebono Brake Astra Indonesia. PT. Akebono Brake Astra Indonesia sendiri merupakan perusahaan joint venture oleh PT. Astra Otoparts Tbk. and Akebono Brake Industry Co., Ltd. (Jepang). PT. Akebono Brake Astra Indonesia bergerak dalam bidang industri komponen kendaraan, khususnya break system pada mobil dan sepeda motor..
Ceremony penandatanganan MoU SV UGM dengan PT. Akebono Brake ASTRA Indonesia dilakukan secara virtual pada Kamis, (19/8). Turut hadir dalam ceremony penandatanganan tersebut Dekan SV UGM, Agus Maryono, Direktur PT. Akebono Brake ASTRA Indonesia, Daniel Suryananta Satyanegara, serta disaksikan oleh Direktur Kemitraan dan Keselarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Saryadi, beserta para akademisi dan berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.
Dekan SV UGM, Agus Maryono, menuturkan kerja sama dengan PT. Akebono Brake ASTRA Indonesia akan mendatangkan banyak manfaat. Pertama, kerja sama tersebut dapat menghasilkan inovasi-inovasi produk yang lebih terfungsikan dibandingkan sebelumnya. Sebab, penelitian yang dilakukan sudah terarah sesuai kebutuhan industri. Kedua, kerja sama akan dapat menghasilkan pendanaan tambahan untuk biaya penelitian. Ketiga, kerja sama akan mendorong produksi karya ilmiah ilmu terapan yang lebih berkualitas dari sebelumnya. SV UGM dan PT. Akebono Brake ASTRA Indonesia dapat bekerja sama untuk menghasilkan buku-buku terapan, berisi tentang hasil penelitian dan penyelesaian masalah di lapangan. Selain itu, kerja sama akan dapat memperbarui bahan perkuliahan bagi para mahasiswa. Mahasiswa juga mendapat kesempatan magang, dan lain sebagainya.
“Kita (pun) juga bisa membuat studio bersama, dimana diisi oleh pihak dari SV UGM dan PT. Akebono Brake ASTRA Indonesia, saling bekerja sama untuk mendesain, memikirkan, kemajuan (teknologi) bangsa ini secara bersama,” tutur Agus.
Direktur PT. Akebono Brake ASTRA Indonesia, Daniel Suryananta Satyanegara, berharap kerja sama akan dapat menciptakan inovasi teknologi yang dapat memajukan industri. Salah satu contohnya seperti pengembangan teknologi untuk menggantikan cara manual dalam inspeksi produk oleh para inspektor dalam industri. Ketika cara manual inspeksi produk tersebut dapat dijadikan otomatisasi maka Daniel berharap, produk system break yang dihasilkan akan lebih dapat menjamin keselamatan masyarakat dalam berkendara.
“Harapan kami dalam riset pengembangan (dalam kerja sama) ini bisa tercipta sebuah alat inspeksi yang bisa kami gunakan untuk mengantikan peran manual inspektur (produk) kami. Sehingga kualitas (produk) yang dikeluarkan pun akan sangat bermanfaat dan menjamin 100% produk kami (system break),” ungkap Daniel.
Penulis: Aji