• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Ungkap Fakta Pergantian Istilah Wisata Budaya menjadi Saba Budaya Baduy

Mahasiswa UGM Ungkap Fakta Pergantian Istilah Wisata Budaya menjadi Saba Budaya Baduy

  • 20 Agustus 2021, 12:39 WIB
  • Oleh: Satria
  • 12346
Mahasiswa UGM Ungkap Fakta Pergantian Istilah Wisata Budaya menjadi Saba Budaya Baduy

Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari I Putu Gede Eka Praptika (Pariwisata 2019), Amanda Natasanti (Psikologi 2019), Della Ade Saputri (Antropologi Budaya 2018), Muhammad Ibnu Azzulfa (Sosiologi 2018), dan Brigita Talentiana Mahen (Pariwisata 2019) dengan dosen pembimbing Fahmi Prihantoro, S.S. M.A. melakukan riset untuk menelusuri lebih lanjut terkait ketahanan budaya Baduy melalui penggunaan istilah Saba Budaya Baduy.

Istilah Saba Budaya Baduy merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Suku Baduy untuk meminimalkan ampak negatif eksplorasi pariwisata terhadap budaya dan lingkungan seperti pencemaran sampah plastik, ketidakpatuhan pengunjung terhadap aturan adat, dan Suku Baduy yang kerap dianggap hanya sebagai tontonan.

“Adanya prakarsa pergantian istilah tersebut menjadi awal mula ketertarikan dan komitmen kami untuk menelaah lebih lanjut terkait nilai dan ciri khas Saba Budaya Baduy. Selain itu, kami juga mengkaji potensi implementasi nomenklatur Saba Budaya Baduy sebagai tuntunan dalam melestarikan budaya tanpa meniadakan pariwisata.” ujar Ketua Tim I, Putu Gede Eka Praptika, Jumat (20/8)

Berdasarkan penelitian, istilah Saba Budaya dinilai tepat sebagai acuan kegiatan kunjungan ke Baduy yang merepresentasikan identitas kultur masyarakat adat Baduy. Saba berarti ‘silaturahmi’ yang berasal dari bahasa yang digunakan oleh masyarakat adat Baduy. Penggunaan kata budaya juga menegaskan bahwa dasar dalam melakukan kunjungan ke Baduy adalah kultur dan adat istiadat Suku Baduy.

“Berbeda dengan konsep wisata yang identik dengan pelayanan oleh pengelola destinasi kepada wisatawan, nomenklatur Saba Budaya Baduy mengandung nilai kekeluargaan, kesopanan, dan ketertiban. Hal ini mencerminkan asas kesetaraan dan sikap kekeluargaan masyarakat adat Baduy yang menyambut masyarakat luar dengan kultur Baduy sebagai landasannya,” ungkapnya.

Saba Budaya Baduy sangat potensial menjadi acuan untuk mempertahankan kultur Baduy tanpa meniadakan pariwisata. Sebagai upaya mencapai tujuan dari terciptanya Saba Budaya Baduy diperlukan perbaikan perihal aturan dan tata cara kunjungan masyarakat luar Baduy ke wilayah Suku Baduy.

“Harapannya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada publik tentang pentingnya Saba Budaya Baduy. Secara bertahap diharapkan motivasi masyarakat yang datang ke Baduy tidak lagi didasari rasa ingin ‘berwisata’ atau sekedar ‘liburan untuk bersenang-senang’. Akan tetapi dapat menumbuhkan rasa memiliki untuk menjaga dan memahami keluhuran kultur Suku Baduy.,” tutur Eka.

Penulis: Khansa

 

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Menelisik Tradisi Kawalu di Suku Baduy Dalam

    Tuesday,18 June 2019 - 11:07
  • Pengembangan Wisata Budaya Tradisi Alit di Yogyakarta Perlu Ditingkatkan

    Monday,18 March 2013 - 16:18
  • Mahasiswa Pariwisata UGM Belajar Budaya di Jepang

    Thursday,10 November 2016 - 13:57
  • Argentina Tertarik Model Wisata Budaya DIY

    Friday,11 May 2012 - 11:44
  • Penyelenggaraan Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal

    Wednesday,10 February 2021 - 18:07

Rilis Berita

  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria
  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual