Sampai sekarang belum ada pemodelan yang dapat melakukan proyeksi kapan pandemi COVID-19 karena interaksi virus dan manusia sangat dinamis.
“Hint pandemi akan berakhir adalah ketika 85% penduduk dunia mendapatkan imunitas yang baik dengan vaksin maupun terinfeksi secara alami. Sebelum kondisi tercapai kita akan mengalami outbreak berulang,” ungkap dr. Riris Andono Ahmad MD, MPH, Ph.D., osen FKKMK UGM, dalam Launching dan Webinar Program Konseling Bebas Biaya Tenang Lapang pada Sabtu (21/8).
Hal tersebut sebaiknya dipahami oleh masyarakat. Dua tahun telah berjalan dan pandemi masih berlanjut. Kemenkes pun sudah mengisyaratkan bahwa masyarakat Indonesia akan hidup berdampingan dengan Pandemi COVID-19.
“Saat ini harapannya adalah pandemi bukan selesai, namun pandemi dapat terkendali,” ujar Riris.
Mindset pandemi akan berlanjut perlu ditanamkan ke masyarakat. Riris menuturkan pengubahan mindset dilakukan untuk merubah ekspektasi individu terhadap kondisi pandemi sehingga diharapkan masyarakat dapat menerima keadaan yang terjadi dan tetap mampu untuk berkembang.
Selain itu, masyarakat juga perlu untuk terus menimbang perilaku yang dilakukan berbasis manajemen risiko. Dengan hal tersebut masyarakat dapat memahami seberapa tinggi dirinya dapat memberikan risiko terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Ini dapat menjadi upaya pengendalian pandemi COVID-19.
“New normal ini bukan temporary tapi perubahan perilaku yang berkelanjutan dan ini merupakan ranah dari teman psikologi untuk meningkatkan resiliensi personal untuk mengatasi ketidakpastian situasi,” ujar Riris.
Dr. Nurlaila Effendy, M.Si dari Kapsigama dalam pemaparannya menjelaskan untuk membangun masyarakat yang resilience dan adaptif diperlukan modal psikologi.
“Perubahan mindset, perubahan perilaku, dan terus membangun emosi positif dapat menciptakan rasa optimisme terhadap kondisi COVID-19. Growth mindset sangat diperlukan oleh masyarakat untuk menghadapi kondisi era pandemi sehingga mereka akan tetap mampu berkembang,” papar Laila.
Sementara itu, Ketua Umum Kagama, Ganjar Pranowo, menyambut baik terobosan yang dilakukan ini. Apalagi, disampaikan dengan cara sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat membantu masyarakat beradaptasi dengan kondisi pandemi yang berkelanjutan.
Penulis: Khansa