• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif

  • 26 Agustus 2021, 11:33 WIB
  • Oleh: Ika
  • 16301
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh Sebagai Disinfektan Antikorosif
Pembersihan kawat ortodonti lepasan dalam praktik kedokteran gigi menggunakan disinfektan merupakan langkah rutin yang perlu dilakukan guna mencegah bakteri dan mikroorganisme penyebab infeksi silang. Namun, penggunaan disinfektan berupa alcohol wipes yang biasa dipakai untuk pembersihan dapat menyebabkan korosi kawat ortodonti. 
 
"Korosi bisa membuat kawat lebih mudah patah dan memperpanjang durasi perawatan karena sifat mekanisnya yang menurun," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Lucia Vania Puspita Ayuningrum, Kamis (26/8).
 
Melihat kondisi tersebut Lucia bersama dengan tiga rekannya dari FKG yakni Emmanuela Widya Kristianti, 
Salsabiila Aulia Ramadhani, Sulvina Mara Dewi dan Muhammad Fakhrizal Ghani dari FKKMK berupaya mencari solusi atas persoalan tersebut. Mereka pun melakukan penelitian dengan memanfaatkan bahan alam yaitu ekstrak belimbing wuluh sebagai disinfektan antikorosif. Penelitian dilakukan dibawah bimbingan Dr. drg. Ananto Ali Alhasyimi, M.D.Sc., Sp. Ort.
 
Lucia menjelaskan pemilihan belimbing wuluh sebagai bahan pembuatan disinfektan antikorosif didasarkan pada keberadaan tanaman ini yang jumlahnya cukup melimpah di tanah air. Selain mudah ditemukan, tanaman ini juga dapat tumbuh subur meski tidak memerlukan perawatan khusus untuk pertumbuhan dan pemeliharaannya.
 
Belimbing wuluh, kata dia, memiliki banyak manfaat yang sudah dikenal dalam dunia kesehatan. Daun belimbing wuluh yang digunakan diantaranya memiliki kandungan flavonoid, saponin, triterpenoid, dan juga tanin yang sudah terbukti ampuh untuk melawan bakteri. 
 
"Kandungan tanin dalam daun belimbing wuluh juga berguna sebagai zat antikorosi," terangnya.
 
Mereka lalu mengolah daun blimbing wuluh menjadi ekstrak melalui prpses maerasi. Awalnya, daun belimbing wuluh dikeringkan menggunakan oven kemudian dihancurkan hingga menjadi bubuk. Setelah itu dilakukan pengayakan pada bubuk daun kemudian bubuk direndam dalam larutan etanol selama 3x24 jam. Selanjutnya bubuk yang sudah bercampur etanol diperas dan perasannya dimasukkan ke dalam vacuum evaporator lalu diuapkan supaya tersisa ekstrak daun belimbing wuluh 100%. 
 
Berikutnya, ekstrak daun belimbing 100%  diencerkan menggunakan larutan saline. Lalu, larutan ekstrak daun belimbing wuluh digunakan untuk merendam tissue wipes selama satu jam di dalam lemari pendingin. Kemudian, tissue wipes sudah siap digunakan.
 
Dari penelitian yang dilakukan lima mahasiswa ini diketahui perasan dari tissue wipes yang telah direndam ekstrak daun belimbing wuluh terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Selain itu, kawat ortodonti lepasan yang telah diusap sebanyak dua kali menggunakan tissue wipes yang telah direndam ekstrak daun belimbing wuluh juga terbukti mampu menghambat korosi. 
 
"Dalam penelitian kami juga terbukti bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan, semakin efektif pula dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah korosi,"imbuh Aulia.
 
Aulia menyampaikan disinfektan dari ekstrak daun belimbing wuluh ini tak hanya terbukti ampuh membunuh bakteri dan tidak menyebabkan korosi. Namun, disinfektan tersebut juga mudah dibuat, ekonomis, serta ramah lingkungan.
 
Mereka berharap penelitan yang telah dilakukan bisa menjadi dasar dalam pengujian klinis untuk disinfektan antikorosif alami berbahan ekstrak daun belimbing wuluh. Dengan begitu dapat menghadirkan alternatif disinfektan yang aman, antikorosif, dan ramah lingkungan.
 
Penulis: Ika
 

Berita Terkait

  • Tim KKN-PPM Sayang Temayang Rilis Buku Saku Pembuatan Disinfektan Berbahan Tumbuhan

    Wednesday,11 August 2021 - 18:29
  • Daun Pepaya Efektif Hambat Perkembangan Parasit Pada Ternak Kambing

    Monday,09 August 2010 - 18:00
  • Dosen UGM Buat Bilik Disinfektan

    Thursday,26 March 2020 - 16:06
  • COCA KOKSI: Ekstrak Daun Kenikir sebagai Obat Herbal Pencernaan Ayam

    Tuesday,17 July 2018 - 15:13
  • Mahasiswa UGM Gali Potensi Ekstrak Daun Selasih sebagai Obat Anti Hipertensi

    Sunday,29 August 2021 - 7:09

Rilis Berita

  • Lustrum ke-12, Menuju Geografi Inovatif di Era Society 5.0 30 May 2023
    Tahun 2023, Fakultas Geografi UGM berusia 60 tahun. Sebuah waktu yang singkat untuk ukuran umur b
    Agung
  • Nano Kitosan Potensial Untuk Perawatan Gigi 30 May 2023
    Penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. D
    Ika
  • Kajian Strategis Power Wheeling Pada Seminar Nasional BEM KM Universitas Gadjah Mada 30 May 2023
    BEM KM Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan seminar nasional dengan topik power wheeling y
    Satria
  • Visualisasi Keragaman Budaya Indonesia Pada Kegiatan Cultural Festival 30 May 2023
    UGM Residence mengadakan kegiatan cultural festival di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada
    Satria
  • Fordigi Goes to Campus : Optimalisasi Digital Ability untuk Menghadapi Free-Market Ecosystem 30 May 2023
    Forum Digital BUMN (Fordigi) sebagai mitra Kementerian BUMN memiliki agenda berkeliling ke bebera
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual