Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM menyelenggarakan International Joint Conference ASTECHNOVA-EPIC 2021 secara daring pada 24-25 Agustus 2021 dan dihadiri oleh 510 partisipan dari 12 negara.
Dua belas negara yang menghadiri adalah Bangladesh, Jerman, Taiwan, Singapura, India, Japan, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Canada, USA, dan Indonesia. Konsep acara yang diusung adalah Joint Conference, dikarenakan terdiri dari 2 International Conference yang berbeda yakni ASTECHNOVA dan EPIC, namun pelaksanaannya dilaksanakan dalam satu waktu.
Astechnova merupakan seminar Internasional di bidang energi yang diselenggarakan setiap tahun oleh Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) yang bekerja sama dengan Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC).
Sementara itu, EPIC (Engineering Physics International Conference) diselenggarakan setiap 2 tahun oleh universitas yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Teknik Fisika (BKSTF). Pada tahun 2021, Program Studi Teknik Fisika UGM mendapatkan giliran untuk menyelenggarakan EPIC sehingga pelaksanaannya dijadikan satu dengan ASTECHNOVA. Adapun tema ASTECHNOVA adalah “Innovations for Energy Security” dan tema EPIC adalah “The Role of Engineering Physics for Sustainable Development Goals.”
Acara pelaksanaan International Joint Conference ASTECHNOVA-EPIC 2021 dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Dalam sambutannya, Prof. Panut menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan.
“UGM akan menjadi garda terdepan dalam riset di bidang energi terbarukan dan pencapaian sustainable development goals,” paparnya pada Rabu, (24/8).
Acara di hari pertama juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Ir. Budi Karya Sumadi, yang menyampaikan keynote speech dengan judul “Energy Transition in Transportation Sector to Support National Energy Independence and Security”.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi panel dimana berbagai ilmuwan Internasional memaparkan materi terkait kemajuan di bidangnya masing-masing. Misalnya, Prof. John Z. Zhai, (University of Colorado Boulder, USA) yang membahas mengenai “Nearly Zero Energy Building: Challenge and Opportunities”, Prof. Aya Hagishima, (Kyushu University, Japan) yang membahas mengenai “Affordable strategies for sustainable and health built-environment tailored to local context”, Dr. Andang Widi Harto (Universitas Gadjah Mada, Indonesia) yang membahas “Nuclear Security for Advanced Nuclear Reactors Case Study: Molten Salt Reactor (MSR)” serta sebelas ilmuwan lainnya.
Setelah sesi panel, acara International Conference dilanjutkan dengan sesi parallel session dengan 78 makalah yang dipresentasikan pada EPIC dan 47 makalah yang dipresentasikan pada ASTECHNOVA.
Kemudian, luaran dari berbagai makalah tersebut akan dipublikasikan di proceeding bereputasi yakni AIP Conference Proceeding untuk makalah-makalah EPIC dan IOP Earth and Environmental Science untuk makalah-makalah ASTECHNOVA.
Kegiatan pelaksanaan International Conference ditutup dengan penyerahan penghargaan bagi 6 best paper dan 6 best presenter oleh Ketua Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika yakni Dr. Alexander Agung.
Direktur NAM CSSTC, Dubes Diar Nurbintoro, turut memberikan closing remarks dengan menekankan pentingnya koordinasi multistakerholder dan sinergi untuk mewujudkan sustainable development goals, serta berharap agar temuan-temuan menarik dalam penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi dapat diduplikasi di negara partisipan.
Penulis: Desy