• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Membuat Eco-Pot Berbahan Kulit Durian dan Rumput Gajah

Mahasiswa UGM Membuat Eco-Pot Berbahan Kulit Durian dan Rumput Gajah

  • 01 September 2021, 17:21 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 28837
Mahasiswa UGM Membuat Eco-Pot Berbahan Kulit Durian dan Rumput Gajah

Empat mahasiswa UGM, Wikan Wicaksono (Teknologi Pertanian), Nabilah Khansa Mafudzah (Teknologi Pertanian), Dika Anggraeni (Teknologi Pertanian), dan Lukman Yulianto (Teknik Kimia), membuat pot ramah lingkungan atau eco-pot berbahan serat kulit durian dan rumput gajah.

Produk ini dikembangkan sebagai salah satu Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset dan Eksakta (PKM-RE). Tim ini menggali potensi dari kulit durian yang mengandung lignin, selulosa, dan pati, serta rumput gajah yang mengandung lignin dan memiliki serat kasar yang terdiri dari selulosa dan hemiselulosa.

“Kami memanfaatkan limbah kulit durian dan rumput gajah yang jumlahnya cukup melimpah. Kandungan serat, lignin, dan selulosa yang cukup tinggi dapat digunakan untuk membuat sesuatu yang kuat dan kokoh, yaitu menjadi eco-pot,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, kulit durian dan rumput gajah merupakan salah satu limbah organik yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sekitar 10-15% bagian tanaman pada rumput gajah tidak terkonsumsi oleh ternak dan akan menjadi limbah yang akan dibakar dan menghasilkan abu serta dapat menyebabkan polusi udara. Sementara itu, limbah kulit durian dapat menyebabkan sampah yang tentunya tidak sedap aromanya jika dibiarkan begitu saja.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), tim ini melakukan penelitian secara intensif untuk menggali manfaat dan komposisi yang tepat dalam menciptakan pot organik yang kuat, sehingga nantinya dapat dijadikan pot persemaian yang mampu diaplikasikan pada tanaman dan mudah terurai dalam tanah.

Wikan menjelaskan, proses pembuatan eco-pot dimulai dengan pengambilan serat pada kulit durian dengan cara diparut. Serat ini kemudian dikeringkan bersamaan dengan rumput gajah yang sudah dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.

“Setelah dikeringkan selama 36 jam, serat diambil dan selanjutnya ditimbang bersama tanah liat untuk mendapatkan beberapa sampel yang hendak diuji,” terangnya.

Dalam pembuatan eco-pot, berat tiap bahan yang hendak dicampur dalam setiap sampel yang dihasilkan perlu diperhatikan. Selain itu, perlu dilakukan penghalusan serat kulit durian dan rumput gajah setelah proses pengeringan untuk mendapatkan sampel yang konsisten dan terlihat rapi.

“Setelah pembuatan pot, perlu dilakukan proses pengeringan menggunakan bantuan alat cabinet dryer dan biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 48 jam. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan sampel pot yang kering sempurna dan tentunya memiliki tingkat kekerasan yang maksimal,” imbuh Dika.

Dari penelitian yang dilakukan, diketahui eco-pot yang terbuat dari serat kulit durian dan rumput gajah terbukti memiliki tingkat kekerasan yang baik. Pengujian menggunakan mesin UTM (Universal Testing Machine) menunjukkan bahwa salah satu sampel pot memiliki daya tekan (F.max) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 166 N.

Selain itu, dilakukan juga pengujian daya jatuh yang membuktikan bahwa eco-pot memiliki ketahanan fisik jika terjatuh dari ketinggian tertentu. Eco-pot ini, terangnya, dapat menjadi alternatif pot ramah lingkungan pengganti polybag.

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Fakultas Peternakan UGM Kembangkan Rumput Unggul Hasil Radiasi Sinar Gamma

    Monday,02 November 2020 - 11:28
  • Wayang Kulit Gajah Mada Kalajaya Siap Meriahkan Dies ke-73 UGM

    Friday,16 December 2022 - 10:18
  • Atasi Sampah Plastik dengan Bioplastik Berbahan Organik

    Monday,28 September 2015 - 8:57
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Plastik Dari Biji Durian

    Friday,11 March 2016 - 22:29
  • Peneliti UGM Manfaatkan Kotoran Gajah Jadi Papan Komposit

    Wednesday,28 March 2018 - 13:37

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual