Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Grha Sabha Pramana UGM, Jumat (17/9), tempat pelaksanaan vaksinasi Bakti Untuk Negeri yang digelar atas kerja sama Kementerian Perhubungan, TNI, POLRI, UGM, KAGAMA, dan sejumlah BUMN.
Kegiatan vaksinasi diselenggarakan dalam rangka Hari Perhubungan Nasional, bersamaan dengan penyerahan sembako dan buah nusantara.
“Kita ingin Hari Perhubungan Nasional mempunyai arti bagi masyarakat, tidak sekadar hari yang berlalu begitu saja. Kita ingin bergerak mengharmoniskan Indonesia,” ucap Menhub.
GSP UGM menjadi salah satu lokasi pusat vaksinasi Bakti untuk Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlangsung selama dua hari. Total jumlah vaksin yang akan diberikan di DIY sebanyak 23 ribu dosis vaksin.
Pada hari kedua, Sabtu (18/9) mendatang, kegiatan vaksinasi secara khusus diselenggarakan di Kabupaten Bantul. Hal ini, menurut Menhub, dilakukan untuk mengurangi disparitas tingkat vaksinasi di kota besar dengan kota atau kabupaten di sekitarnya.
“Antara Kota Yogyakarta dan Bantul perbedaannya 40 persen, ini yang harus kita kejar. Kita lakukan di tujuh titik sentral dan didistribusikan ke banyak puskesmas agar tidak terjadi kerumunan,” imbuhnya.
Percepatan vaksinasi di DIY menurutnya menjadi hal yang penting, terutama mengingat rencana dimulainya pembelajaran tatap muka di berbagai sekolah dan perguruan tinggi pada bulan September dan Oktober mendatang. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat vaksinasi di DIY menuju tercapainya herd immunity.
“Harapannya dalam satu hingga dua bulan ke depan Jogja sudah 100 persen. Kami dari Jakarta akan mendorong agar Jogja cepat menjadi 100 persen,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Budi Karya menyapa tenaga kesehatan di berbagai Puskesmas penyelenggara vaksinasi melalui sambungan video. Ia memberikan apresiasi kepada para tenaga kesehatan yang terlibat dalam upaya-upaya penanganan pandemi.
“Apa yang dilakukan para tenaga kesehatan sangat luar biasa, mereka dalam kesehariannya telah melakukan vaksinasi. Di masa pandemi ini telah tercipta dokter-dokter yang mempunyai karakter kemasyarakatan,” kata Budi Karya.
Ia menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia juga berpesan kepada para tenaga kesehatan untuk berkontribusi memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perlunya vaksinasi dan protokol kesehatan dalam upaya mengatasi pandemi.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., memberikan apresiasi atas kegiatan vaksinasi yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan dan dukungan yang diberikan untuk menyambut rencana perkuliahan tatap muka.
Ia menyampaikan, Menteri Dalam Negeri serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi telah mendorong perguruan tinggi untuk memulai perkuliahan tatap muka. Untuk itu mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar kampus perlu segera menerima vaksinasi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan atas kegiatan vaksinasi yang bisa mempercepat jumlah mahasiswa yang mendapatkan vaksinasi sebagai syarat mengikuti perkuliahan tatap muka,” kata Rektor.
UGM sendiri mempersiapkan kuliah bauran untuk mulai diterapkan setelah pelaksanaan Ujian Tengah Semester pada bulan Oktober mendatang. Perkuliahan tatap muka akan mulai diikuti oleh sebagian mahasiswa, agar mahasiswa bisa merasakan suasana belajar dan interaksi di kampus yang penting bagi pembentukan karakter.
“Karakter mahasiswa dibentuk dalam pergaulan di kampus. Kalau daring dari segi keilmuan bisa dipenuhi, tetapi pembentukan karakter, perilaku, dan sosial ada yang kurang, padahal mereka nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia,” terangnya.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto