Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang menyerahkan bantuan satu unit laboratorium bahasa untuk dimanfaatkan Pusat Pelatihan Bahasa, FIB UGM. Bantuan berupa 1 unit lab Amphere berkapasitas 48 booths senilai 1 miliar rupiah dimaksudkan untuk meningkatkan sekaligus melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran bahasa.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Direktur Pusat Informasi dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Jepang, Mr. Masaki Tani, kepada Dekan FIB UGM, Dr. Ida Rochani Adi, Kamis (11/3), di Pusat Pelatihan Bahasa.
Lab ini berupa Listening Station yang sangat berbeda dengan laboratorium bahasa konvensional. Peralatan pengajaran bahasa di dalamnya menggunakan sistem digital yang dilengkapi dengan server. Dengan demikian, tidak lagi menggunakan kaset secara manual, tetapi soft data.
Ida Rochani berharap adanya lab yang canggih dari kedutaan Besar Jepang ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengelola laboratorium pelatihan bahasa. “Kami di FIB merasa sangat terbantu adanya lab ini. Karena memberi fasilitas bagi mahasiswa untuk berlatih bahasa Jepang dan bahasa asing lainnya,” kata Ida.
Menurut Ida, kemampuan untuk dapat menguasai bahasa asing tidak terlepas dari pembiasaan diri untuk terus berlatih. Dalam hal ini, peran sebuah fasilitas laboratorium sangatlah besar. Oleh karena itu, FIB akan berupaya untuk tetap memelihara keberadaan laboratorium canggih bantuan Kedubes Jepang tersebut. “Kami akan bersedia dan berjuang untuk merawatnya. Kami tahu pemanfaatan lab itu akan bertambah jika dalam keadaan baik,” tambahnya.
Dikatakan oleh Masaki Tani, bantuan merupakan hibah atas nama rakyat Jepang yang diberikan melalui Kedubes Jepang. Dirinya yakin, keberadaan lab yang baru ini akan banyak memberikan manfaat kepada para mahasiswa FIB, terutama yang belajar di jurusan bahasa asing. “Bantuan di bidang kebudayaan ini sebagai bantuan hibah. Tahun 2008, program ini sudah dilaksanakan. Secara pribadi, saya sangat senang melaksanakan program ini dan sekarang sudah selesai untuk diserahkan,” kata Masaki Tani.
Usai melakukan serah terima, Dekan FIB dan Masaki Tani berkesempatan meninjau keberadaan lab yang berada di lantai dua. Keduanya pun mencoba menggunakan peralatan audio digital, video recording, dan monitoring. (Humas UGM/Gusti Grehenson)