Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, menyelenggarakan the 1st International Conference on Sustainable Agricultural Socioeconomics, Agribusiness, and Rural Development (ICSASARD) 2021, Rabu (22/9).
Konferensi ini mengusung tema “Sustainable Agriculture, Agribusiness, and Rural Development in the Era of Industrial Revolution 4.0” dan menghadirkan pembicara dari berbagai negara di dunia.
“Kami mengapresiasi para pembicara terkemuka dari berbagai belahan dunia yang hadir untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait isu sosial ekonomi pertanian berkelanjutan, agribisnis, dan pembangunan kawasan pedesaan,” ucap Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc selaku Ketua ISCASARD 2021.
ISCASARD 2021 merupakan konferensi pertama yang diselenggarakan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian yang diselenggarakan sepenuhnya secara daring.
Konferensi ini diisi dengan sesi pleno serta sesi paralel yang akan mendiskusikan tujuh subtema. Subtema tersebut adalah Agricultural Management, Agriculture And Rural Development, Sustainable Agriculture And Agribusiness, Agricultural Finance And Cooperatives, Agribusiness And Agroindustry, Human Resource Development, serta ICT For Agriculture Development.
“Kami berharap konferensi ini dapat memperluas horison berpikir kita di fase disrupsi ini. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan framework nasional dan internasional yang mendukung kesempatan baru serta kolaborasi di masa depan,” kata Irham.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, mengungkapkan bahwa tema yang dibahas dalam konferensi kali ini merupakan tema yang sangat krusial.
Era revolusi industri 4.0 memasuki babak yang baru dengan pandemi Covid-19, di mana teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh sektor kehidupan termasuk sektor pertanian. Pertanian, menurutnya, menjadi sektor andalan di tengah kondisi pandemi, dan kunci dari pemulihan ekonomi.
“Karena itu kawasan pedesaan perlu diberdayakan dan dibangun agar mereka lebih mengenal teknologi sehingga pengelolaan pertanian bisa memperhatikan ekologi dari lingkungan di sekitarnya,” kata Ika.
Ia berharap ISCASARD 2021 dapat menjadi wadah bagi para aktor saintifik untuk berbagi pengetahuan dan menghasilkan pemikiran-pemikiran penting terkait isu ini yang juga menjadi salah satu perhatian utama UGM.
Konferensi ini menghadirkan Prof. Dr. Sarah Turner, pengajar di Deptartement of Geography, McGill University Montreal Canada, sebagai pembicara kunci.
Selain itu, pembicara yang turut diundang yaitu Assoc. Prof. Dr. Elske van de Fliert dari The University of Queensland Australia, Prof. Dr. Mad Nasir Shamsudin dari University Putra Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Jangkung Handoyo Mulyo dari UGM, serta Prof. Dr. Justus Wesseler dari Wageningen University and Research Centre Belanda.
Pada sesi pertama, Sarah Turner memberikan paparan dengan tema “Ethnic Minority Livelihoods, Socio-Economic Change, and Rural Development in the Southeast Asia Massif”.
Penulis: Gloria