Tim robot mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) siap mengikuti Kontes Robot Indonesia Wilayah I dan II 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspresnas Kemdibud Ristek) pada 23 September hingga 1 Oktober mendatang secara daring.
Ketua Umum Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Pandu Herlambang, mengatakan tim robot UGM telah siap mengikuti KRI 2021. Nantinya UGM akan mengirimkan enam tim robot yang akan bertanding di enam divisi KRI.
Tim robot UGM yang akan berkompetisi di KRI adalah tim Alfan yang akan bertanding di Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Pada divisi ini robot ditantang untuk menarikan Gambyong Pareanom dan dinilai artistiknya baik dari segi gerakan maupun fisik robot.
Lalu, tim Alfarobi berkompetisi di Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid. Pada kategori ini terbagi dalam tiga kategori lomba yakni lomba lari, lomba menggiring bola, dan lomba kerja sama dua robot memasukkan bola dalam gawang.
Berikutnya, tim Fukuro terjun di Kontes KRSBI Beroda. Nantinya robot diminta untuk mencetak gol ke gawang lawan yang dijaga oleh robot dummy.
Kemudian tim Heroes bertanding di Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI). Pada divisi ini robot ditantang untuk bisa memanah ke sasaran berupa pot-pot yang disusun dalam jarak yang berbeda-beda.
Selanjutnya, tim Al-Fatih berkompetisi di Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI). Di divisi ini robot diminta untuk menjalankan misi berupa memadamkan api dan menyelamatkan korban kebakaran.
Terakhir, tim H-8 bertanding di Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI). Robot di kategori ini ditantang bermain permainan tradisional Dam-daman.
“Persiapan sudah lama kami lakukan dan 1-2 bulan terakhir ini terus melakukan simulasi robot dan simulasi live streaming untuk mematangkan dalam mengikuti perlombaan secara daring,” paparnya, Rabu (22/9) di sela-sela persiapan mengikuti KRI.
Ia berharap nantinya tim robot UGM dapat tampil secara maksimal dan meraih juara dari seluruh divisi perlombaan.
“Harapannya bisa meraih juara umum KRI wilayah dan bisa lanjut ke KRI Nasional,” ucapnya.
Sementara Muhammad Rafly, elektronis dan hardware programer tim Fukuro menyampaikan bahwa saat ini timnya terus melakukan simulasi terhadap dua robot yang akan dipertandingkan nantinya. Dari sumulasi yang telah dilakukan mereka melakukan penyempuranaan-penyempurnaan hingga robot dapat melakukan misi yang ditargetkan dengan sempurna. Adapun misi yang harus dicapai yakni mencetak gol sebanyak mungkin dalam waktu sekitar 3 menit denga nada dua obstacle yang harus dihindari berupa dummy robot dan kiper.
“Kami sudah melakukan banyak simulasi, tantangan terberat adalah terkait kontrol sudut agar robot bisa berputar hingga 180 derajat tanpa adanya eror,” terangnya.
Sementara di tempat terpisah Kasubdit Kreativitas Mahasiswa UGM, Suherman, Ph.D., menyampaikan bahwa tim robot UGM telah melakukan persiapan secara maksimal menghadapi KRI 2021. Ia pun berharap nantinya seluruh tim robot UGM dapat tampil optimal sehingga bisa lolos di KRI tingkat wilayah dan melaju ke KRI Nasional.
“Saat ini UGM fokus untuk kesuksesan penyelenggaraan KRI karena ditunjuk sebagai tuan rumah KRI Wilayah dan Nasional. Lalu, juga kesuksesan tim robot UGM agar bisa lolos di tingkat wilayah dan maju ke nasional,” paparnya.
KRI merupakan kompetisi robotika tahunan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di bawah Kemdikbud Ristek. Penyelenggaraan KRI 2021 memasuki tahun ke-19 sejak pertama diadakan pada tahun 2003 silam. Namun, sejak tahun 2020 lalu KRI diadakan secara daring karena masih dalam suasana pandemi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, KRI 2021 mempertandingkan 6 divisi lomba. Enam divisi yang dipertandingkan yakni Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI) yang sebelumnya bernama Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), KRSBI Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Penulis: Ika