Samilah, 65 tahun, nampak sumringah sambil memegang kartu vaksin setelah keluar dari ruang observasi pendopo Kalurahan Ngleri, Playen Gunungkidul, Rabu (22/9). Didampingi oleh anak sulungnya, Samilah merupakan salah satu dari 3.000 warga yang divaksin di tiga desa yang berada di sekitar hutan Wanagama Gunungkidul yakni Ngleri, Getas dan Banaran.
“Saya pengen sehat,” kata wanita yang sehari-hari bekerja sebagai petani jagung yang tinggal di desa Ngleri.
Wanita yang memiliki dua anak dan empat cucu ini memberanikan diri untuk ikut vaksinasi setelah mengetahui kedua anaknya yang sudah ikut vaksin tetap sehat. Hal itu menepis kekhawatiran dirinya bahwa vaksin bisa menyebabkan terpapar Covid-19. “Sempat takut, setelah lihat anak sehat-sehat saja abis vaksin saya berani ikut,” kata Samilah yang mendapat info vaksinasi dari pengurus RT tempat tinggalnya.
Samilah merupakan salah satu warga di Ngleri yang ikut jadi peserta vaksinasi yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada yang bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Kegiatan vaksinasi yang bertajuk Vaksinasi Merdeka serentak yang diselenggarakan di 96 tempat di seluruh Indonesia. Kegiatan vaksinasi massal yang bekerja sama dengan berbagai kampus di Indonesia ini dalam pelaksanaannya dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo secara daring di kampus IPB Bogor. Dalam pidato sambutannya, Presiden mengatakan kegiatan vaksinasi ini mendukung target pemerintah agar 80 persen warga negara segera sudah divaksin. “Vaksinasi massal hari ini kita target 253 ribu warga hari ini yang disuntik vaksin,”kata Jokowi secara daring.
Menurut Presiden, ada dua langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 saat ini yakni mempercepat vaksinasi dan memperkuat protokol kesehatan. “Kuncinya hanya dua itu,” katanya.
Dalam dialog dengan para panitia pelaksanaan vaksinasi, Joko Widodo mengapresiasi pihak kampus yang melibatkan mahasiswa dan tim tenaga kesehatan dengan bekerja sama dengan Polri untuk vaksinasi massal secara serentak. Ia berharap kegiatan semacam ini mempercepat program vaksinasi yang sudah dicanangkan oleh pemerintah untuk menjangkau warga yang belum disuntik vaksin.
Amelia Nenna, mahasiswa prodi Keperawatan FKKMK UGM, menjadi salah satu dari 30 relawan mahasiswa sebagai tim pendamping vaksinasi yang ikut terlibat dalam kegiatan vaksinasi massal kali ini. “Vaksinasi hari ini merupakan yang kegiatan vaksinasi keenam yang saya ikuti bersama tim satgas Covid-19 UGM. Selain di UGM, kegiatan vaksinasi sudah dilakukan di beberapa tempat di DIY,” katanya.
Keikutsertaannya sebagai relawan pendamping vaksinasi menurutnya bisa menjadi pengalaman baginya untuk tahu lebih banyak soal vaksinasi. Menurutnya kegiatan yang ia ikuti di satgas Covid-19 UGM makin memperkuat keterampilannya dalam bidang keperawatan.
Ketua Satgas Covid-19 UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., mengatakan kegiatan vaksinasi massal kali ini merupakan lanjutan dari kegiatan vaksinasi yang dilakukan UGM untuk warga DIY. “Kami ingin lebih mendekati ke masyarakat agar lebih tepat sasaran dan meningkatkan cakupan lebih dari 50 persen. Kita harapkan kekebalan kelompok bisa tercapai,” paparnya.
Pada kegiatan Vaksinasi Merdeka yang bekerja sama dengan Polri dan pemerintah Gunungkidul ini, pihak UGM menerjunkan relawan mahasiswa sebanyak 30 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 30 orang.
Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti, menyampaikan apresiasi kepada UGM dan Polres Gunungkidul yang ikut terlibat Vaksinasi Merdeka serentak. Menurutnya kegiatan vaksinasi ini bisa menjangkau warga Gunungkidul yang belum mendapat suntik vaksin.“Kita harapkan kekebalan kelompok segera terwujud sehingga aktivitas masyarakat bisa normal kembali,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson