Sekelompok mahasiswa UGM berhasil menyusun sebuah ide program sistem manajemen perikanan untuk menuntaskan berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh para nelayan tangkap. Mahasiswa UGM tersebut terdiri dari Arsyad Hikam (Teknik Elektro 2019), Muhammad Galang Ramadhan Al Tumus (Pembangunan Wilayah 2018), Wigyasri Titiswari (Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota 2018), Maulana Naafi Aga Pranata (Teknologi Industri Pertanian 2019), serta Buwana Marhenta (Pariwisata 2019). Dengan dibimbing oleh Dr. Bachtiar W. Mutaqin, dosen dari Fakultas Geografi UGM, mereka berhasil membuat sebuah sistem manajemen perikanan tangkap yang diberi nama O-Baruna. Gagasan mereka tersebut diketahui masuk dalam program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) yang lolos pendanaan dari Kemdikbud Ristek tahun 2021 ini. O-Baruna pun diketahui dipublikasikan dalam bentuk video.
“Ada tiga permasalahan utama terkait manajemen perikanan tangkap di Indonesia, yaitu yang pertama maraknya praktik Ilegal Unreported Unregulated (IUU) Fishing di Indonesia. Kedua, belum berjalannya penjaminan kualitas produk perikanan tangkap di Indonesia, dan (ketiga) kurangnya adaptasi teknologi bagi nelayan,” ungkap Arsyad, Jumat (24/9).
Arsyad mengatakan ketiga permasalahan tersebut sangat urgen untuk diselesaikan. Sebab, nilai kerugian yang diciptakan sejauh ini terbilang besar. Dengan mengutip data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Arsyad mengungkapkan bahwa kerugian akibat praktik IUU di Indonesia mencapai 45 triliun per tahunnya.
Oleh karena itu, Arsyad dan kawan-kawan kemudian menggagas sistem manajemen perikanan tangkap O-Baruna. Dengan tiga aspek penting yang terdapat di dalamnya, Ikan Aman, Ikan Baik, dan Ikan Terpadu, O-Baruna pun diharapkan dapat mewujudkan perikanan tangkap yang berkelanjutan (Sustainable Fishery).
Anggota tim PKM-GFK O-Baruna, Muhammad Galang, menjelaskan bahwa gagasan Ikan Aman tidak lain merupakan gagasan mengenai penjaminan keamanan operasi perikanan tangkap dan pencegahan praktik IUU. Gagasan Ikan Aman ini berisi gagasan untuk meningkatkan operasi Controlling Monitoring Surveillance (CMS) menggunakan integrasi berbagai piranti berteknologi tinggi seperti satelit khusus, smart buoy, dan smart ship.
Sedangkan gagasan Ikan Baik merupakan gagasan yang menyasar penjaminan kualitas perikanan tangkap melalui penggunaan teknologi labelling dan smart tracking.
Sementara gagasan Ikan Terpadu merupakan gagasan yang menyasar pada upscalling nelayan yang memiliki akses modal dan teknologi terbatas. Hal ini dapat dilakukan dengan sebuah mekanisme kolaborasi nelayan tangkap dengan berbagai pihak, baik itu investor maupun startup di bidang perikanan tangkap.
Penulis: Aji