Tim Bimasakti UGM merupakan tim formula mahasiswa Indonesia pertama dari Universitas Gadjah Mada yang dibentuk pada 26 November 2010. Nama “Bimasakti” sendiri diambil dari nama seorang tokoh wayang tradisional Jawa bernama “Bima” yang mempunyai karakter pemberani, tangguh, dan jujur. Hal tersebut disampaikan oleh Kapten Tim Bimasakti UGM Generasi 11, Aditya Maheranta, dalam kanal youtube Ditjen Dikristek pada Senin, (30/8).
“Tim Bimasakti UGM diprakarsai oleh mahasiswi teknik mesin dan pertama kali mengikuti kompetisi pada tahun 2011. Kompetisi tersebut adalah Formula Society of Automotive Engineers (Formula SAE),” papar Adit.
Pembentukan tim Bimasakti menurut Adit berawal dari keinginan mahasiswa teknik mesin untuk berprestasi di tingkat internasional.
“Dulu ada lomba gokart tingkat mahasiswa di Sentul, jadi antar kampus membuat gokart. Setelah itu semakin kesini semakin kurang lomba, lalu senior kami berpikir bahwa kami harus go international, tidak boleh sampai disini saja. Namun, masalahnya di tingkat internasionalnya tidak ada lomba gokart tingkat mahasiswa, akhirnya ditemukanlah lomba ini. Secara konsep mirip dengan gokart, namun teknologinya lebih canggih, yaitu lomba formula student itu tadi. Makanya pada awalnya untuk meningkatkan prestasi dari yang awalnya tingkat nasional, kita coba maju untuk melawan universitas tingkat dunia,” jelas Adit.
Dinda Astari, Ketua Manajerial Tim Bimasakti UGM, menambahkan sekarang Tim Bimasakti UGM mempunyai 23 anggota mahasiswa aktif dari lima fakultas dan tujuh jurusan yang berbeda.
“Tim Bimasakti dibagi menjadi dua tim besar, yaitu teknis dan manajerial. Teknis itu tim yang membuat mobilnya secara fisik. Tim manajerial mengurus tim secara keseluruhan seperti berkas administrasi yang dibutuhkan untuk perlombaan. Anggota tim dibuka secara umum tidak hanya mahasiswa teknik karena kita juga menyadari bahwa sebenarnya jurusan lain juga bisa masuk dan berkontribusi di Bimasakti,” imbuh Dinda.
Tahun ini, Tim Bimasakti menurut Adit lebih banyak berfokus pada riset karena kondisi pandemi membuat perlombaan banyak diadakan secara daring.
“Dari segi engineering, kebanyakan fokus di riset. Kondisi pandemi membuat lomba kebanyakan diadakan secara daring, maka titik kemenangan bisa diambil dari rancang bangun mobil yang baik. Kami pasti presentasi tentang itu, maka untuk tahun ini kita kuatkan di riset. Untuk riset sendiri, ada beberapa namun sedang gencar dilakukan dari segi aerodynamics dan vehicle dynamic,” papar Adit.
Selanjutnya Adit menyampaikan terdapat beberapa prestasi yang diperoleh Tim Bimasakti dalam dua tahun terakhir salah satunya Formula Student SAE Australasia 2020. Tim Bimasakti berhasil mendapat peringkat 3 pada tahap business event, 4 besar pada tahap cost report, dan 9 besar tahap design event. Tahun ini Tim Bimasakti berencana untuk mengikuti Formula SAE di India.
Tujuan utama Tim Bimasakti menurut Adit bukan untuk memenangkan lomba, tapi mengharumkan nama bangsa, mengembangkan SDM dan teknologi yang ada di Indonesia.
“Apabila ada yang ingin mendukung Bimasakti, kami sangat terbuka untuk menerima dukungan dalam bentuk apapun tidak hanya dalam bentuk uang, namun kami juga akan menghargai apabila ada sumbangan dalam bentuk ilmu. Karena tujuan utama kami adalah mengembangkan pendidikan dan teknologi, maka apabila ada pemirsa yang mempunyai kemampuan apapun yang berkaitan dengan otomotif, kami akan sangat terbuka untuk menerima saran dan masukan,” ucap Adit.
Selengkapnya klik disini.
Penulis: Desy