• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Mengulik Kelor sebagai Etnobotani Orang Wolio

Mengulik Kelor sebagai Etnobotani Orang Wolio

  • 30 September 2021, 06:25 WIB
  • Oleh: Satria
  • 28225
Mengulik Kelor sebagai Etnobotani Orang Wolio

Kelor merupakan salah satu jenis tanaman yang memberikan banyak manfaat. Penelitian mengenai daun kelor ini bisa juga dilakukan dengan pendekatan Etnobotani. Dalam masyarakat Wolio kelor juga berkaitan dengan budaya yang mereka miliki.

Kaudhawa atau nama lain kelor di masyarakat Wolio yang berasal dari kau yang artinya kayu dan dhawa yang artinya perekat atau dapat disimpulkan adalah lem kertas. Kelor oleh masyarakat Wolio banyak dimanfaatkan untuk keseharian dari mulai sebagai sayuran dan pakan ternak, obat obatan, karbit alami, hingga kegunaan lainnya.

“Salah satu contohnya dalam ungkapan masyarakat Wolio yaitu Kelor itu sayurnya orang banyak (Kaudhwa yitu tawana kauna mia bhari) artinya kelor merupakan sayur yang umum di orang Walio,” terang Dr. Wa Ode Winesty Sofyani, M.Hum. dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo, dalam paparannya pada Kajian Antropologi Indonesia Senin (27/9).

Kelor juga berkaitan erat dengan budaya di dalam masyarakat Wolio. Tak hanya dalam ungkapan, Kelor ini juga menjadi pameo, teka teki, dan tabu yang berupa larangan dan pantangan di masyarakat Wolio.

Dalam paparan tanggapan, Prof. Dr. Purnomo, M.S., dosen Fakultas Biologi UGM, menjelaskan untuk melihat manfat kelor diperlukan banyak pendekatan keilmuan seperti Farmasi yang dapat mengidentifikasi kandungan kelor serta manfaatnya.

“Klasifikasi morfologi kelor menurut etnis merupakan hal yang menarik. Dari sini kita dapat melihat terdapat kelor perempuan dan laki laki yang juga dikaitkan dengan rasa enak dan tidaknya kelor,” ungkap Purnomo dalam tanggapannya.

Dalam variannya menurut etnis, terdapat 4 varian kelor yaitu kelor liar yang memiliki rasa enak dan tidak enak serta kelor budi daya yang memiliki rasa enak dan tidak enak.

“Apakah kelor yang enak dimakan dan tidak enak maka tidak dimakan,” papar Purnomo. Ia menambahkan bahwa ini dapat menjadi pemantik untuk keberlanjutan penelitian bagaimana manfaat dari tiap tiap jenis kelor yang ada.

Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil., Guru Besar Antropologi FIB UGM sekaligus sebagai penggagas dan koordinator acara, memberikan tanggapan serupa bahwa perlu ada perluasan dimensi dari penelitian etnobotani dengan etnosains terkait kelor sehingga dapat memaksimalkan manfaat kelor.

 

Selengkapnya disini.

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Pemberian Formula Berbahan Keong Sawah, Tempe, dan Daun Kelor Mampu Kurangi Malnutrisi Pasien Hemodialisis

    Tuesday,07 December 2021 - 20:07
  • Raih Doktor Usai Teliti Bahasa Ciacia

    Thursday,27 February 2014 - 15:49
  • Petani Salak Manfaatkan Alat Instalasi Bioetanol

    Monday,22 August 2011 - 14:21
  • Cek Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui

    Thursday,11 August 2022 - 7:06
  • Fakultas Biologi UGM Gelar Summer Course Biodiversitas Tropika

    Wednesday,11 August 2021 - 8:27

Rilis Berita

  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual