Tony Karbo, Ph.D., program officer for UPEACE, mengatakan perubahan lingkungan dapat memicu munculnya konflik yang mengarah pada kekerasan. Perubahan tersebut timbul sebagai dampak eksploitasi sumber daya alam yang pada akhirnya mengakibatkan kelangkaan dan kerusakan lingkungan hidup.
Dikatakan Tony Karbo, terdapat beberapa jenis perubahan lingkungan yang berpotensi melahirkan konflik. Perubahan lingkungan yang dimaksud, antara lain, perubahan iklim akibat efek rumah kaca, menipisnya lapisan ozon dan ketersediaan air bersih, serta menurunnya kualitas tanah pertanian akibat sistem konversi tanah. “Perubahan tersebut akan menimbulkan ketegangan, bahkan konflik kekerasan akibat dari kelangkaan lingkungan yang tersedia sebagai dampak dari perubahan tersebut,” urainya, Senin (15/3), di Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM.
Ditambahkan Tony Karbo, mengutip pendapat Thomas F. Homer Dixon, kelangkaan sumber daya alam mendorong migrasi secara besar-besaran. Adanya perpindahan penduduk berdampak pada berkurangnya produktivitas ekonomi yang melemahkan suatu wilayah. Pada akhirnya, hal tersebut akan melahirkan konflik antar-etnis dan berbagai bentuk kekerasan ekonomi. “Konflik terjadi karena memperebutkan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas,” terangnya. (Humas UGM/Ika)