Tim Mahasiswa UGM yang beranggotakan Vincentius Adven Brilian (Teknik Mesin 2019), Sasa Aulia (Teknik Fisika 2020), Farah Octaviani (Teknik Fisika 2020) dan Thariq Arian Khalfani (Teknik Fisika 2020) berhasil meraih juara 1 dalam Paper Competition – Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) International Energy Conference 2021.
Paper Competition – Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) 2021 adalah kompetisi paper tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Purnomo Yusgiantoro Center sebagai bagian dari pre-event rangkaian acara PYC International Energy Conference 2021. Paper Competition PYC 2021 dengan tema “The Enhancement of Energy Security for a Sustainable Future”.
Adven sebagai ketua tim menjelaskan bahwa lomba ini hanya terdiri dari satu tahap, yaitu peserta harus mengirimkan minimal satu karya paper yang akan dinilai oleh dewan juri untuk memperoleh 10 juara paper terbaik. Terdapat tiga juri pada Paper Competition PYC 2021, yaitu Dr. Sandy Kerr (Heriot-Watt University, United Kingdom), Dr. Ing. Evita H. Legowo (Swiss German University, Indonesia), dan Sarjiya, Ph.D. (Universitas Gadjah Mada, Indonesia). Batas akhir pengumpulan karya paper adalah 20 Agustus 2021 dan 10 juara paper terbaik diumumkan pada hari pertama PYC International Energy Conference 2021, yaitu pada tanggal 6 Oktober 2021.
Peserta yang menjadi 10 juara paper terbaik menurut Adven tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa, tetapi juga berasal dari kalangan praktisi dan lembaga pemerintahan, yaitu ASEAN Center for Energy (Juara 2), ITB (Juara 3), UPN Yogyakarta (Juara 4), Ditjen EBTKE Kementerian ESDM (Juara 5), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Juara 6), Universitas Proklamasi ’45 (Juara 7), Japan Coal Frontier Organization (Juara 8), dan Universitas Pertamina (Juara 10).
Adven dan tim mengajukan paper berjudul “Integrated Wastewater and Waste Heat Recovery System in Coal-Fired Power Plants Using Reverse Osmosis to Produce Clean Water and Increase Thermal Efficiency”.
Adven memaparkan bahwa pada sistem yang diusulkan, limbah air blowdown boiler PLTU batubara yang masih memiliki temperatur dan tekanan tinggi dialirkan ke sebuah penukar kalor untuk meningkatkan suhu air umpan boiler sehingga efisiensi termal pada PLTU dapat meningkat sebesar 0,4%. Blowdown boiler ini kemudian dialirkan ke turbin Pelton untuk menghasilkan listrik, lalu dicampur dengan blowdown menara pendingin. Kedua air blowdown ini dialirkan menuju sistem Reverse Osmosis untuk memproduksi air bersih sebanyak 162 kL/jam.
“Residu hasil penyaringan Reverse Osmosis dialirkan ke unit elektrolisis untuk dikonversi menjadi hidrogen dan oksigen dengan memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin Pelton. Sistem ini mampu membantu memecahkan dua masalah sekaligus yaitu krisis air bersih dan efisiensi penggunaan energi fosil,” papar Adven, Rabu (13/10).
Adven menyampaikan ia dan tim sangat menikmati ketika menyusun paper apalagi waste heat recovery memang salah satu bidang keahlian yang ia sukai.
“Kami satu tim tidak menyangka bahwa ide kami sangat diapresiasi oleh dewan juri sehingga bisa mendapatkan Juara 1. Kami berharap bahwa ide kami ini dapat menginspirasi bahwa energi fosil juga bisa turut menjadi bagian dari solusi menuju transisi energi yang berkelanjutan dalam penyediaan air bersih untuk masyarakat,” tuturnya.
Penulis: Desy