• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Meningkatkan Produksi Ayam Kampung Melalui Persilangan

Meningkatkan Produksi Ayam Kampung Melalui Persilangan

  • 15 Oktober 2021, 14:22 WIB
  • Oleh: Ika
  • 50933
Meningkatkan Produksi Ayam Kampung Melalui Persilangan
Bisnis ayam kampung masih dihadapkan pada persoalan permintaan pasar yang tinggi, namun penawaran rendah. Upaya peningkatan produksi ayam kampung perlu dilakukan agar dapat memenuhi permintaan pasar tersebut.
 
Hal tersebut diungkapkan oleh dosen Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Sri Sudaryati, M.S., dalam Seminar Purna Tugas pada Rabu (13/10) di Fakultas Peternakan UGM. Menurutnya, ada beberapa perkiraan yang dapat dijadikan patokan dalam meningkatkan produksi ayam kampung.
 
Tampilan atau kondisi fisik tubuh ayam merupakan faktor pertama yang dapat digunakan untuk memperkirakan produksi ayam kampung. Perkiraan tampilan poduksi bobot badan dapat dilakukan melalui warna bulu, panjang shank, lebar dada, panjang badan, dan bentuk jengger. Selain itu, catatan hasil perkawinan ayam juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan calon indukan yang benar-benar unggul.
 
Menurut penelitian yang dilakukan Sudaryati, ayam dengan warna bulu putih kurang bagus daripada hitam.  Ayam berbulu hitam berbobot lebih berat dan penampilannya lebih tinggi. Sedangkan ayam berbulu putih memiliki bentuk badan yang lebih kecil.
 
Lalu,  biomolekuler juga dapat digunakan untuk menentukan genetik ayam. Kombinasi penampilan tubuh dan hasil penentuan genotip dari biomolekuler dapat digunakan untuk pendugaan hasil produksi bobot badan yang lebih akurat dan lebih cepat.
 
Sudaryati mengatakan persilangan antara ayam jantan kampung dan betina ras petelur dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi ayam kampung. Persilangan ini menghasilkan ayam super/joper/kamper/ayam kampus. 
 
"Dalam usaha mendapatkan ayam super tersebut harus diingat adanya male line dan female line,"tuturnya dalam rilis yang diterima Jumat (15/10).
 
Ia menyebutkan jika garis keturunan jantan harus memiliki daya hidup yang tinggi, telur besar, dan berat badan bagus. Sebab, sifat-sifat tersebut akan  menurun pada anaknya. Sementara itu, garis keturunan betina harus memproduksi telur dengan baik, cangkang telur yang bagus, dan kualitas telur yang bagus. Garis keturunan jantan dan betina dengan sifat-sifat tersebut akan menghasilkan ayam dengan daya hidup yang tinggi, badan besar, telur besar, produksi telur bagus, dan cangkang telur yang bagus. 
 
"Ayam ini akan menjadi final stock sehingga tidak boleh dikembangkan,"jelasnya.
 
Ia menambahkan peningkatan kualitas pejantan ayam kampung harus dilakukan secara berkesinambungan oleh peternak. Tak hanya itu, terkait proses dewasa kelamin ayam jantan lebih lambat dari betina, tetapi kemampuan reproduksi ayam jantan lebih cepat turun drastis. Untuk itu, pejantan sebaiknya digunakan hanya sampai umur 44-50 minggu. Hasil telur betina untuk ditetaskan bisa digunakan sampai umur 64-68 minggu. Produksi telur selanjutnya sudah kurang layak untuk ditetaskan tetapi masih layak sebagai telur konsumsi.
 
Penulis: Ika

Berita Terkait

  • Mahasiswa Biologi UGM Juara Kompetisi Biologi Nasional

    Thursday,08 March 2018 - 14:53
  • Desa Beji Dijadikan Sentra Budidaya Gama Ayam

    Thursday,11 August 2016 - 15:55
  • UGM Kembangkan GAMA Ayam di Gunung Kidul

    Thursday,05 June 2014 - 15:58
  • KP4 UGM Siap Rilis 'Gama Ayam'

    Saturday,28 November 2009 - 10:54
  • Prof. Jafendi: Pemeliharaan Intensif Tingkatkan Produksi Telur Ayam Kampung

    Friday,04 March 2011 - 11:10

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual