Tim mahasiswa serta alumni UGM berhasil meraih Bronze Medal dan The Most Favorite Team dalam perlombaan Schlumberger Data Science Hackathon Competition 2021. Kompetisi ini diselenggarakan oleh perusahaan multinasional Schlumberger untuk mempertemukan para profesional, mahasiswa, dan fresh graduates dalam rangka memecahkan masalah di bidang energi melalui data science.
Pada ajang ini tim Hackuna Matata UGM memberikan sebuah solusi untuk industri Oil & Gas yang dikemas dalam sebuah report berjudul “Petrophysical Analysis for Hydrocarbon Prospect Zone Identification and Classification of Rock Facies using Supervised Machine Learning Method with Cloud-Based Technology”.
“Solusi yang ditawarkan oleh Tim Hackuna Matata berupa sebuah karya aplikasi yang diberi nama Private atau Petrophysical Virtual Analysis Technology berbasis cloud dan supervised machine learning untuk memprediksi data petrofisika dari suatu lapangan,” terang Radista Saga, mahasiswa Teknik Geologi, Senin (18/10).
Selain Radista, tim UGM juga beranggotakan dua mahasiswa Geofisika, Ilham Diaz dan Muhamad Fajrul Haqqi, serta Drestayuda Trisna, alumni UGM angkatan 2014.
Kompetisi ini berlangsung pada bulan Mei – Oktober 2021, dan diikuti 271 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan perusahaan seperti UGM, ITB, ITS, Pertamina, Petrochina, Chevron, dan Medco EP. Perlombaan terbagi ke dalam tiga tahapan, yaitu tahap proposal, tahap prototipe, dan tahap pitching.
Pada tahap proposal peserta merancang sebuah solusi berupa pemodelan machine learning berbasis data science yang dapat menyelesaikan permasalahan industri energi melalui bidang geoscience, production, reservoir, hingga geomechanic and drilling.
Selanjutnya pada tahap prototipe, peserta diberi waktu selama 1 bulan untuk membuat sistem pemodelan machine learning tersebut untuk dijadikan suatu karya yang dapat didemokan.
“Terakhir pada tahap final pitching, peserta harus mempresentasikan dan melakukan demo mengenai final hasil karya kepada panelis dan audiens umum yang dilakukan melalui zoom meeting,” jelas Radista.
Lebih lanjut ia menjelaskan, terdapat beberapa algoritma machine learning yang digunakan pada sistem ini seperti XGBoost, Random Forest, Extra Trees, Artifical Neural Network, dam Support Vector Regression dengan akurasi >85 %.
Selain itu, Tim Hackuna Matata juga membangun fitur Spatial Data Analysis untuk memonitor jarak dan trajectory dari masing-masing sumur yang terdapat di lapangan oil and gas.
“Sangat bersyukur sekali Tim Hackuna Matata bisa mengikuti dan berkompetisi dalam ajang prestisius ini. Walaupun perlombaan diadakan secara daring, rasa kompetitif dan semangat tetap sangat terasa pada perlombaan ini,” imbuh Ilham Diaz.
Penulis: Gloria