• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Aktualisasi Jati Diri UGM sebagai Pusat Kebudayaan

Aktualisasi Jati Diri UGM sebagai Pusat Kebudayaan

  • 30 Oktober 2021, 06:06 WIB
  • Oleh: Satria
  • 7600
Aktualisasi Jati Diri UGM sebagai Pusat Kebudayaan

Jati diri UGM sebagai Pusat Kebudayaan menghadapi isu belum dapat diaktualisasikan secara optimal baik implisit maupun eksplisit. Hal ini merupakan akibat dari kurangnya dukungan jati diri UGM sebagai Universitas Kebudayaan.

Pada hakikatnya, kebudayaan memiliki peran dan fungsi sangat sentral dan penting dalam mengarahkan sekaligus memberikan orientasi terhadap setiap usaha untuk mencapai tujuan jati diri UGM.

“Kita bisa mencermati dalam statuta ugm ada 5 jati diri. Yang pertama sebagai Universitas Nasional, sebagai Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, namun sebagai Universitas Pusat Kebudayaan jarang terdengar aktualisasinya,” ungkap Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., Dosen Teknik Arsitektur UGM, dalam Forum Diskusi Pemikiran Bulaksumur pada Kamis(29/10) malam.

Jati diri artinya bawaan esensial yang bersifat tetap dan tidak berubah. Di sisi lain, identitas UGM dibentuk secara sosial dan historis serta dapat berubah. UGM sebagai Pusat Kebudayaan artinya menjadi tempat pelestarian dari pengembangan kebudayaan Indonesia, agar warga masyarakat Indonesia menjadi insan yang berbudi luhur dan berwawasan nasional.

Prof. Dr. Ida Rochani Adi, S.U., Dosen FIB UGM, menjelaskan saat ini arus global menjadi tantangan bagi jati di UGM sebagai Pusat Kebudayaan.

“Jangan sampai jati diri UGM sebagai Pusat Kebudayaan hanya menjadi pembeda dengan universitas lain dan hanya sebagai branding yang menjadi instrumen untuk menaikkan daya saing,” ujar Ida

Menurutnya terdapat 4 poin utama yang dapat menjadi aktualisasi jati diri UGM sebagai Pusat Kebudayaan yaitu lintas disiplin, inklusifitas, pemberdayaan, dan membangun pesona.

“Kita seharusnya melihat bahwa UGM berada di dalam satu sistem yaitu kebudayaan Indonesia,” paparnya.

Ekosistem Kebudayaan antara lain lingkup sistem kepercayaan, organisasi sosial, komunikasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, kesenian, pengetahuan dan teknologi, tata boga, hingga tata busana dan keseluruhan komponen berkaitan erat terhadap etnis dan kondisi geografis yang ada di Indonesia. Artinya keseluruhan nilai kebudayaan ini seharusnya dapat dirangkum mampu menjadi wadah yang tidak terbatas.

“Saya merasa nyaman menyebutnya sebagai rumah dibandingkan pusat sehingga ada unsur inklusifitas dan dapat bersinergi satu sama lain,” ungkap Prof. Ir. Wiendu Nuryanti.

Rumusan UGM sebagai rumah kebudayaan akan didasari oleh Pancasila dan kemudian disokong oleh berbagai pilar pilar yaitu hak hak kebudayaan, jati diri dan karakter bangsa dan multikulturalisme, sejarah warisan budaya, industri budaya, diplomasi budaya, pranata dan SDM kebudayaan, serta sarana dan prasarana kebudayaan.

Selengkapnya disini.


Penulis: Khansa

 

Berita Terkait

  • Merumuskan Jati Diri UGM Sebagai Universitas Pusat Kebudayaan

    Thursday,30 July 2020 - 10:22
  • ERIC FT UGM Selenggarakan Pameran Heritage dan Diskusi Ekonomi Pusaka

    Saturday,03 December 2022 - 12:43
  • Orasi Kebudayaan : Meneguhkan Jati Diri Jogja dan UGM

    Wednesday,24 October 2012 - 11:35
  • Teliti Nilai-Nilai Ke-UGM-an, Heri Santoso Raih Doktor

    Friday,30 January 2015 - 15:06
  • Raih Doktor Usai Teliti Kawasan Pusat Situs Majapahit Trowulan

    Thursday,27 August 2015 - 10:42

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual