Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Klinik Agromina Bahari Fakultas Pertanian UGM melaksanakan program pengembangan Eco Farm-Tourism di kawasan Padukuhan Bedoyo, Kelurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Sleman, D. I Yogyakarta.
Eco Farm-Tourism merupakan ekowisata berbasis pertanian terpadu perikanan-pertanian-peternakan sebagai langkah pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan ekonomi.
“Tim PHP2D melihat bahwa potensi sumber daya agrokompleks yang belum dioptimalkan semestinya dapat diintegrasikan menjadi sistem pertanian yang terpadu dan dinamis sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Hal tersebut setidaknya terlihat dari kondisi pertanian di Padukuhan Bedoyo,” terang Muhammad Asri Shalahuddin.
Tim PHP2D KAB terdiri dari Muhammad Asri Shalahuddin, Sahid Hanan Fauzi, Musdalifah Oktiani , Arsyadani Tri N. N., Febriani N., Fahimudin Tamash, Dara Latifa, Tri Budi, Aprilia Muflikhatun N., Aqilla Fadhila H., Ainun Takhsin A., dan Rikhul Jannah.
Muhammad Asri menjelaskan, program ini diusung melihat potensi yang ada di kawasan tersebut yakni sisa jerami pada kegiatan usaha tani padi yang melimpah, tidak adanya manajemen pengendalian hama dan penyakit, kegiatan peternakan warga yang belum optimal, serta pendapatan warga yang masih di bawah UMP DIY.
Pertanian menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam peningkatan dan perkembangan perekonomian di Indonesia. Sistem pertanian yang diterapkan sebagian besar petani di Indonesia berupa sistem pertanian konvensional yang hanya menggunakan satu jenis komoditas tanaman tertentu.
Begitu pula dengan sektor perikanan dan peternakan. Kawasan yang memiliki potensi sumber daya yang besar seringkali belum digunakan secara menyeluruh bahkan menimbulkan sisa yang terbengkalai.
Konsep IFS (Integrated Farming System) atau SPT (Sistem Pertanian Terpadu) diusung Tim PHP2D KAB sebagai solusi dalam penyelesaian problematika di Padukuhan Bedoyo serta mengoptimalkan sumber daya lokal yang dimiliki oleh Padukuhan Bedoyo. Seluruh rangkaian kegiatan dijalankan secara luring yakni pelatihan fermentasi jerami, mina padi, budi daya maggot, dan ekowisata.
“Masyarakat desa menyambut baik empat program tersebut dan berpartisipasi secara aktif dari awal pengenalan program hingga pelaksanaan program bersama anggota tim PHP2D KAB,” kata Muhammad Asri.
Penerapan IFS bertujuan untuk menekan jumlah input dan memaksimalkan jumlah output (zero waste) yang sejalan dengan kegiatan pertanian berkelanjutan. Penekanan jumlah input akan menurunkan biaya dan meningkatkan persentase pendapatan masyarakat Bedoyo. Selain itu, IFS dapat meminimalkan kerusakan lingkungan di samping meningkatkan produktivitas pertanian.
Untuk menjamin keberlanjutan program, Tim PHP2D akan melibatkan beberapa mitra usaha untuk bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan di desa selain tim juga melakukan pengawasan dan monitoring pelaksanaan program Ecofarm-Tourism secara rutin dengan pendampingan dosen pembina program, Ir. Sukardi, M.P..
“Jika program berjalan secara optimal akan membentuk pertanian berkelanjutan di Padukuhan Bedoyo. Dalam jangka panjang, pertanian berkelanjutan ini akan memberikan identitas baru bagi Bedoyo sebagai Desa Ekowisata,” imbuhnya.
Penulis: Gloria