Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) berkolaborasi dengan WWF Indonesia menyelenggarakan pertemuan konsultasi dalam rangka penyusunan Protokol Data Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara bauran melalui Zoom Meeting dan luring terbatas yang dilakukan Fakultas Biologi UGM, Kamis (28/10) lalu.
Ketua KOBI sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr., Sc., menjelaskan kegiatan penyusunan Protokol Data IBI ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara dalam menjaga dan mengelola keanekaragaman biodiversitas Indonesia yang sangat kaya. Dengan penyusunan protokol penggunaan data IBI ini diharapkan dapat menjembatani berbagai pihak yang membutuhkan data biodiversitas Indonesia.
Budi menjelaskan sebelumnya KOBI telah berhasil membangun database IBI. IBI merupakan indeks yang disusun untuk merepresentasikan kondisi terkini keanekaragaman hayati atau biodiversitas Indonesia. Indeks disusun berdasarkan pengumpulan data-data dari enam regional Indonesia yakni Sumatera, Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, serta Papua.
“Setelah berhasil menyusun data-data biodiversitas Indonesia, diperlukan protokol penggunaan dan aksesibilitas datanya. Pertemuan lalu adalah upaya untuk mengelola data-data tersebut,” jelasnya dalam pers rilis yang diterima Selasa (2/11).
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan rancangan penyusunan protokol data mulai dari metode pengumpulan data, manajemen data, pengendalian data, hingga keamanan data. Pengumpulan data sebagai cara untuk melakukan data update juga dibahas mengenai bagaimana cara input data, kategori data yang digunakan, dan validasi dan standardisasi data.
Selain itu, turut dibahas mengenai mekanisme pembagian data kepada pihak eksternal. Beberapa diantaranya meliputi proses pengajuan dari pihak eksternal yang ingin menggunakan data, verifikasi data, dan perjanjian yang disepakati.
Penulis: Ika