BEM KM UGM bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, ASEAN, FTA Center, dan Pemerintah Desa Ngargoretno mengadakan Asean Smart Village dengan tajuk Peran Asean dalam Penguatan Desa, Sabtu (30/10) di Desa Ngargoretno, Magelang.
Acara ini bertujuan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia akibat dampak dari pandemi Covid-19 khususnya terhadap pelaku UMKM di sektor-sektor pariwisata. Bangkitnya sektor pariwisata melalui upaya pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pelaku UMKM terbanyak di dunia.
“Harapannya dari acara ini adalah terciptanya kerja sama UMKM di ASEAN, sebagaimana program dari ASEAN Strategic Action Plan for SME Development 2016-2015,”tutur Direktur Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Berlianto Situngkir.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Dra. Ema Rachmawati, berharap pelaku UMKM Desa Ngargoretno depan perlu untuk meningkatkan standar produk dengan mendaftarkan produknya ke PIRT dan BPOM. PIRT ditujukan agar produknya ini bisa diedarkan dan BPOM ditujukan untuk memberi kepastian bahwa seluruh proses produksi yang dilakukan oleh pelaku UMKM Ngargoretno dan produknya telah memenuhi standar, baik segi hygine, material produk, tempat produksi, dan semacamnya.
“Semoga nantinya Desa Ngargoretno bisa semakin maju dengan mengembangkan aspek-aspek perekonomian baik dari segi pariwisata maupun pelaku UMKM yang berdampak baik bagi masyarakat dan Indonesia,”katanya.
Acara tersebut dihadiri perwakilan Duta Muda ASEAN 2019, Kintanari Adhyna P, Tenaga Ahli Free Trade Agreement Center Jakarta, Arif Hariyanto, perwakilan pemerintah daerah, pemerintah desa dan pelaku UMKM.
Penulis: Satria