• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Deteksi Dini Kanker Paru-Paru

Deteksi Dini Kanker Paru-Paru

  • 11 November 2021, 20:44 WIB
  • Oleh: Satria
  • 14828
  • PDF Version
Deteksi Dini Kanker Paru-Paru

Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian terbanyak dalam klaster penyakit kanker. Mengutip dari laman World Health Organization (WHO) pada Rabu, (10/11), kanker paru-paru telah membunuh 1.8 juta jiwa selama tahun 2020. Di tempat kedua ada kanker usus besar dan di tempat ketiga ada kanker hati yang membunuh 830 ribu jiwa. 

Namun, walaupun mematikan, kanker paru-paru sebetulnya bisa disembuhkan. Dalam bahasa medis lebih tepatnya kanker tersebut dapat dikendalikan atau dikontrol. Dengan begitu, makna sembuh dalam hal ini bukanlah sembuh total, tetapi bermakna mencegah kanker tersebut dapat mengakibatkan kematian. Syaratnya kanker tersebut mesti ditemukan sedini mungkin. Hal ini diungkap oleh dokter spesialis paru Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Siswanto, dalam Talkshow Painah & Paini: “Deteksi Dini Kanker Paru” yang dipublikasikan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Selasa, (9/11). 

“Prinsipnya itu kalau kita bisa menemukan stadiumnya lebih dini, maka peluang sembuhnya lebih besar,” tutur dr. Siswanto. 

Dokter Siswanto kemudian membuat skema perbandingan seperti ini: kalau kanker paru-paru dapat ditemukan dalam kondisi stadium 1, maka tingkat atau peluang kesembuhannya 85%; kalau kanker paru-paru stadiumnya 4, maka tingkat kesembuhannya (hanya) 15%. Data peluang kesembuhan tersebut dihitung dr. Siswanto berdasarkan survei yang lebih kurang mempunyai skema sebagai berikut: kalau ada 100 orang yang terkena kanker paru-paru stadium 4 dalam waktu satu tahun, pasien yang berhasil bertahan hidup hanya 15 orang. 

Ia menjelaskan deteksi dini kanker paru-paru adalah menemukan kanker paru sebelum menunjukkan gejala/keluhan. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk mengenali orang-orang yang mempunyai risiko tinggi terkena kanker paru-paru. Orang pertama adalah laki-laki perokok yang berusia 40 tahun ke atas. Kedua adalah orang-orang yang terpapar asap atau polutan industri. Dokter Siswanto mengatakan orang-orang yang terkena asap atau polutan tersebut sebaiknya melakukan screening atau deteksi kanker paru-paru setiap tahunnya.  

Kemudian, golongan ibu-ibu juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.  Dokter Siswanto menjelaskan alasannya ada dua, satu karena ibu-ibu pada umumnya menjadi perokok pasif, kedua karena ibu-ibu rentan terpapar polutan rumah tangga layaknya asap dari pembakaran kayu bakar.  

Serta golongan yang terakhir adalah orang-orang yang memliki anggota keluarga dekat menderita penyakit paru-paru. 

“Kalau ada keluarga yang terkena kanker paru-paru, itu risiko ke anak-anaknya juga meningkat”, jelas dr. Siswanto. 

Penulis: Aji 

Berita Terkait

  • Pengukuhan Prof. Karyono: Waspadai Ancaman Gas Radioaktif

    Friday,11 December 2009 - 10:58
  • Penyandang Kanker Paru Terus Meningkat

    Thursday,12 September 2019 - 15:19
  • Deteksi TB Paru Perlu Teknologi Komputer

    Tuesday,07 July 2015 - 14:25
  • Raih Doktor Usai Teliti Translasional Penderita Paru

    Tuesday,22 September 2020 - 16:46
  • Bakti Sosial Deteksi Dini Kanker Mulut Leher Rahim

    Tuesday,02 December 2008 - 16:25

Rilis Berita

  • “Baik, Nanti Kita Koordinasikan..” 27 May 2022
    Ada yang menarik
    Gusti
  • Prof Ova Emilia Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027 27 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ga
    Ika
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual