• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Deteksi Dini Kanker Paru-Paru

Deteksi Dini Kanker Paru-Paru

  • 11 November 2021, 20:44 WIB
  • Oleh: Satria
  • 27663
Deteksi Dini Kanker Paru-Paru

Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian terbanyak dalam klaster penyakit kanker. Mengutip dari laman World Health Organization (WHO) pada Rabu, (10/11), kanker paru-paru telah membunuh 1.8 juta jiwa selama tahun 2020. Di tempat kedua ada kanker usus besar dan di tempat ketiga ada kanker hati yang membunuh 830 ribu jiwa. 

Namun, walaupun mematikan, kanker paru-paru sebetulnya bisa disembuhkan. Dalam bahasa medis lebih tepatnya kanker tersebut dapat dikendalikan atau dikontrol. Dengan begitu, makna sembuh dalam hal ini bukanlah sembuh total, tetapi bermakna mencegah kanker tersebut dapat mengakibatkan kematian. Syaratnya kanker tersebut mesti ditemukan sedini mungkin. Hal ini diungkap oleh dokter spesialis paru Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Siswanto, dalam Talkshow Painah & Paini: “Deteksi Dini Kanker Paru” yang dipublikasikan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Selasa, (9/11). 

“Prinsipnya itu kalau kita bisa menemukan stadiumnya lebih dini, maka peluang sembuhnya lebih besar,” tutur dr. Siswanto. 

Dokter Siswanto kemudian membuat skema perbandingan seperti ini: kalau kanker paru-paru dapat ditemukan dalam kondisi stadium 1, maka tingkat atau peluang kesembuhannya 85%; kalau kanker paru-paru stadiumnya 4, maka tingkat kesembuhannya (hanya) 15%. Data peluang kesembuhan tersebut dihitung dr. Siswanto berdasarkan survei yang lebih kurang mempunyai skema sebagai berikut: kalau ada 100 orang yang terkena kanker paru-paru stadium 4 dalam waktu satu tahun, pasien yang berhasil bertahan hidup hanya 15 orang. 

Ia menjelaskan deteksi dini kanker paru-paru adalah menemukan kanker paru sebelum menunjukkan gejala/keluhan. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk mengenali orang-orang yang mempunyai risiko tinggi terkena kanker paru-paru. Orang pertama adalah laki-laki perokok yang berusia 40 tahun ke atas. Kedua adalah orang-orang yang terpapar asap atau polutan industri. Dokter Siswanto mengatakan orang-orang yang terkena asap atau polutan tersebut sebaiknya melakukan screening atau deteksi kanker paru-paru setiap tahunnya.  

Kemudian, golongan ibu-ibu juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.  Dokter Siswanto menjelaskan alasannya ada dua, satu karena ibu-ibu pada umumnya menjadi perokok pasif, kedua karena ibu-ibu rentan terpapar polutan rumah tangga layaknya asap dari pembakaran kayu bakar.  

Serta golongan yang terakhir adalah orang-orang yang memliki anggota keluarga dekat menderita penyakit paru-paru. 

“Kalau ada keluarga yang terkena kanker paru-paru, itu risiko ke anak-anaknya juga meningkat”, jelas dr. Siswanto. 

Penulis: Aji 

Berita Terkait

  • Pengukuhan Prof. Karyono: Waspadai Ancaman Gas Radioaktif

    Friday,11 December 2009 - 10:58
  • Penyandang Kanker Paru Terus Meningkat

    Thursday,12 September 2019 - 15:19
  • Deteksi TB Paru Perlu Teknologi Komputer

    Tuesday,07 July 2015 - 14:25
  • Raih Doktor Usai Teliti Translasional Penderita Paru

    Tuesday,22 September 2020 - 16:46
  • Hasil Riset, CT Scan Toraks Ampuh Diagnosis TB Paru

    Monday,27 October 2014 - 14:43

Rilis Berita

  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual