Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi kerja sama serta penjaringan aspirasi dari para mitra, Jumat (12/11) di Marriott Hotel Yogyakarta.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., menyebut kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan sinergi dengan para mitra yang berperan dalam kiprah UGM dari masa ke masa.
“UGM tidak bisa apa-apa tanpa para mitranya. Saya menyampaikan rasa bangga, terima kasih, dan salam hormat untuk seluruh mitra yang telah mendukung UGM,” ucapnya.
Ia menerangkan, kegiatan ini diselenggarakan untuk menggali masukan dari para mitra berkenaan dua hal. Yang pertama, bagaimana mekanisme kemitraan yang telah dibangun selama ini agar dapat dijalankan dengan lebih efektif. Dan yang kedua, bagaimana kerja sama tersebut dapat menghasilkan impak yang maksimal.
“Impak menjadi tolok ukur yang penting mengingat lembaga pemeringkatan universitas mengukur impak tersebut, bertanya kepada mitra-mitra untuk menilai universitas,” paparnya.
Sesuai dengan komitmen UGM sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, UGM terus menerus melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan untuk pengembangan di waktu mendatang.
Menurut Paripurna, jika saling pengertian antara UGM dengan para mitra dapat dibangun dengan lebih baik, maka optimalisasi kemitraan dapat diraih dan kemitraan bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara serta kepentingan kemanusiaan.
Pada kesempatan ini, Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., memberikan paparan berjudul “Sinergi Kerja Sama Kelembagaan: Peran Mitra dalam Pengembangan Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
UGM saat ini menempati posisi 254 dunia pada QS World University Ranking 2021, dan pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan para mitra. Hingga hari ini, UGM memiliki 1.242 kerja sama, yang terdiri dari 257 Memorandum of Understanding (MoU), 515 Perjanjian Kerja Sama, 396 SPK atau kontrak, dan 74 kerja sama luar negeri.
“Harapan kami ini masih kita maksimalkan sampai akhir tahun dan memungkinkan untuk kerja sama ke depan baik kerja sama akademik, penelitian, ataupun pengabdian,” kata Puji.
Ia menerangkan, saat ini UGM juga tengah mengembangkan sistem dan basis data kerja sama bernama Lentera agar dapat diakses secara terbatas oleh mitra untuk memantau kerja sama yang dilakukan.
Usai pemaparan Direktur DKAUI, acara dilanjutkan dengan diskusi dengan mitra dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga perguruan tinggi.
“Terima kasih atas dukungan para pimpinan instansi. Kami akan menerima masukan dan juga saran untuk kemajuan kita bersama,” ucapnya.
Penulis: Gloria