Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan kerja (kunker) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Regional Sulawesi Utara. Di tengah kondisi covid yang lagi landai, kunjungan berlangsung di Fakultas Teknik UGM, Kamis (18/11) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Rombongan IPDN Kampus Regional Sulawesi Utara dipimpin Dr. Djouhari Kansil. Mereka yang turut dalam kunjungan ini Wakil Direktur Bidang Akademik, Wakil Direktur Bidang Administrasi, perwakilan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta beberapa Praja IPDN asal Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di Fakultas Teknik tim IPDN disambut oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama (P2MK) periode 2016 – 2021, Dr. Sugeng Sapto Surjono, dan Wakil Dekan Bidang P2MK periode 2021 – 2026, Dr. Ali Awaludin, Ketua Departemen Teknik Geologi, Dr. Agung Setianto, dan Ketua Pusat Penelitian Panas Bumi yang merangkap Kepala Laboratorium Geofisika Eksplorasi, Dr. Pri Utami.
Dr. Djouhari Kansil mewakili Direktur IPDN menyampaikan kunjungan kerja dilakukan guna menjajaki peluang kerja sama di bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan Fakultas Teknik UGM. Selain itu, juga bertukar pengalaman terkait pelaksanaan aktivitas akademik secara daring maupun bauran selama ini.
Dr. Sugeng Sapto Surjono dalam kesempatan ini memperkenalkan tentang departemen-departemen dan prodi-prodi di lingkungan Fakultas Teknik UGM. Ia juga menyampaikan terkait rencana strategis untu memperkuat peran Fakultas Teknik UGM dalam pembangunan nasional.
Dr. Agung Setianto menginformasikan mengenai program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar (MBKM) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). MBKM memberikan kesempatan yang amat luas bagi mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu dan pengalaman di luar bidang studinya sendiri.
Dalam diskusi, Dr. Pri Utami mengungkapkan bahwa Sulawesi Utara merupakan laboratorium alam, laboratorium sosial, sekaligus laboratorium budaya. Kampus IPDN Regional Sulut yang berada di Bukit Tampusu, dinilainya sangat strategis karena banyak inspirasi yang dapat diserap dari lingkungan sekitar, seperti kawasan danau Tondano sebagai warisan geologi sekaligus saksi sejarah peradaban manusia Minahasa.
Kaldera Tondano dinilai merupakan rumah bagi lapangan panas bumi Lahendong dan Tompaso yang menyediakan sumber energi terbarukan. Lahan subur bergunung api di Tomohon dan Minahasa adalah tempat pembelajaran pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata, namun sekaligus pembelajaran mitigasi bencana.
“Hal-hal tersebut tentunya dapat menjadi bahan pemikiran sekaligus menjadi pertimbangan bagaimana bentuk-bentuk kerja sama yang akan dilakukan secara bersama bagi kedua institusi,” terangnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan display alat-alat dan paparan oleh Laboratorium Geofisika Eksplorasi yang bertujuan memberikan gambaran bagaimana riset kebumian dapat menjadi landasan dalam menentukan kebijakan pembangunan daerah dan nasional, seperti dalam pengelolaan sumber daya alam, mitigasi bencana, dan penataan lingkungan. Hal tersebut tentunya dapat menjadi tambahan wawasan bagi para praja calon pemimpin yang kini tengah diasuh oleh IPDN.
Pri Utami menjelaskan UGM juga memperkenalkan berbagai produk inovatif yang berguna membantu bangsa Indonesia melepaskan diri dari pandemi, mengangkat sumber daya hayati dan kearifan lokal. Juga produk-produk yang mendukung transisi menuju penggunaan energi ramah lingkungan sebagai bentuk kontribusi Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim.
Tim IPDN dalam kunjungan kali ini juga mendapat penjelasan dari Ketua Departemen Teknik Geologi tentang pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar tatap muka terkendali, yang sedang berlangsung pada saat kunjungan. Inovasi metode pembelajaran, kedisiplinan, dan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci kesuksesan pelaksanaannya.
Tantangan yang begitu besar yang dihadapi IPDN terutama dalam upaya mencetak pamong praja cendekia yang berwawasan pembangunan berkelanjutan, berintegritas, dan bersemangat mengemban amanat rakyat tentunya sepakat bersama UGM memanfaatkan program “Kampus Merdeka-Merdeka Belajar” untuk kemajuan bersama.
“Dengan kemajuan teknologi informasi di mana waktu dan jarak sudah bukan merupakan kendala dalam belajar dan melakukan kegiatan yang produktif. Oleh sebab itu, kedua institusi akan merumuskan berbagai bentuk kegiatan bersama sebagai implementasi hasil kunjungan, dengan harapan dapat segera dilaksanakan pada kondisi kenormalan baru ini,” imbuh Pri.
Penulis : Agung Nugroho