Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., beserta jajaran pimpinan universitas dan fakultas melakukan pemantauan pelaksanaan Ujian Tulis (Utul) Ujian Masuk (UM) UGM, Minggu (28/3). Pemantauan berlangsung di dua lokasi ujian, yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas Geografi.
Di Fakultas Pertanian, Rektor beserta rombongan sempat memantau pelaksanaan ujian salah satu peserta tuna netra bernama Rusdiana Ika Normasari. Dalam ujiannya, peserta dengan nomor ujian 2100105428 ini didampingi oleh pemandu untuk membacakan soal-soal. “Kita coba pantau apalagi bagi calon mahasiswa yang berkebutuhan khusus seperti tuna netra ini tentu juga perlu bimbingan, seperti pendamping yang membacakan soal,” kata Rektor kepada wartawan di sela-sela kunjungannya.
Selain itu, terdapat pula lima calon mahasiswa lain yang memerlukan penanganan khusus. Kelima mahasiswa tersebut adalah Wiku Yulianto, nomor peserta 2100104133, yang menderita demam berdarah, Hasna Kharitas Rahmawati, nomor peserta 2100100627, pasca operasi tulang belakang, Farizh Prasetya Adhi, nomor peserta 2100100405, yang mengalami patah kaki, Asep Abdul Rosyad, nomor peserta 1100151032, patah kaki, dan Alusia Ivana Valmai, nomor peserta 110010084, tangan kanan patah dan tidak dapat menulis, yang melaksanakan ujian di Fakultas Geografi UGM. “Semuanya kita perhatikan karena butuh perlakuan khusus,” terangnya.
Terkait dengan pemberian bermacam beasiswa, Rektor mengatakan UGM menambah beasiswa bagi calon mahasiswa asal Papua melalui program Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD). Mereka merupakan sebagian dari 78 mahasiswa yang ikut program beasiswa dari jalur ini di 60 daerah. Program ini dilaksanakan dengan maksud menciptakan UGM sebagai mikronya Indonesia. Selain itu, juga untuk memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat agar dapat melanjutkan pendidikan di kampus UGM. “Diharapkan program ini bisa membuat pendidikan bisa semakin merata untuk semua lapisan,” katanya.
Untuk pengawasan ujian dan antisipasi terjadinya kasus perjokian, UGM membentuk tim khusus penanggulangan penipuan dan perjokian. UGM juga mengerahkan 100 mahasiswa ke 13 titik untuk bertugas mengawasi dan bekerja sama dengan Polda DIY. “Sejak pagi belum ada laporan tentang kecurigaan adanya kasus perjokian. Namun, bila terjadi kami akan memberikan sanksi tegas,” imbuhnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Ujian Tulis UM UGM, Dr. Budi Prasetyo Widyobroto, D.E.A., D.E.S.S., menambahkan jumlah calon mahasiswa yang mengikuti ujian tulis di tahun 2010 ini mencapai 46.617 peserta. Ujian digelar secara serentak di 13 kota seluruh Indonesia, yakni Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, Tangerang, Madiun, Semarang, Cirebon, Lhokseumawe, Palembang, Balikpapan, Bandar Lampung, Mataram, dan Batam.
“Dari beberapa kota tersebut, yang terbanyak di Yogyakarta mencapai 24.667 calon mahasiswa,” jelas Budi. Setelah Yogyakarta, menyusul kemudian Jakarta dengan 6.355 peserta, Pekanbaru 3.309, Tangerang 2.219, Madiun 2.053, Semarang 1991, Cirebon 1.209, Lhoekseumawe 1.130, Palembang 1.075, Balikpapan 936, Bandar Lampung 738, Mataram 514, dan Batam 421 peserta. Mereka akan memperebutkan 4.000 kursi. “Angka itu diperoleh setelah dikurangi program Penjaringan Bibit Unggul (PBU), yang terdiri dari PBUTM, PBUD, PBS, PBOS dan PBUB,” tambahnya.
Menurut Budi Prasetyo, peserta Utul tahun 2010 ini mengalami peningkatan. Jumlah peserta Utul tersebut bila dibanding tahun sebelumnya mengalami kenaikan sekitar 2000 calon mahasiswa. Dari berbagai jalur yang dibuka, maka UGM pada tahun ini berencana menerima lebih kurang 7.145 mahasiswa baru program S-1. Setelah pelaksanaan Utul ini, UGM tetap akan menerima calon mahasiswa baru program S-1 jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 700-800 calon mahasiswa.
Turut serta dalam peninjauan ini, Pimpinan MWA, SA, MGB, Direktur, Ketua LPPM, Kepala SKK, dan Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM. (Humas UGM/ Agung)