Tim Gama Inmain yang beranggotakan Jhosep Sitepu (Teknik Sipil 2018), Huda Nur Arifin (Teknik Sipil 2018) dan Candra Kusumasari W.M. (Teknik Sipil 2018) berhasil meraih juara 1 pada Geosinindo Geosynthetic Application Challenge (GGAC) 2021 yang diselenggarakan oleh PT Tetrasa Geosinindo.
Kompetisi ini diikuti oleh 75 tim yang diawali dengan pengumpulan karya tulis pada 1-22 Oktober 2021, pengumuman finalis pada 27 Oktober 2021, presentasi pada 3 November 2021 dan pengumuman juara pada 15 November 2021.
Tim Gama Inmain mengusung metode perbaikan tanah dengan kombinasi vacuum preloading dan geosintetik dengan judul karya tulis “Perbaikan Tanah Lunak Pada Proyek Jalan Kelas 1 Kota Jambi dengan Metode Kombinasi Vacuum Preloading dan Geosintetik Sebagai Perkuatan Tanah Dasar” di bawah bimbingan Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M.Eng.
Candra memaparkan bahwa Metode Vacuum Pre-loading dan Pre-vabricated Vertical Drain berguna untuk mempercepat waktu konsolidasi.
“Untuk mengatasi ketidakstabilan timbunan di atas tanah lunak digunakan geoteksil woven sebagai perkuatan tanah dasar dan geotekstil non-woven sebagai separator. Selain itu, karena tanah sangat lunak maka digunakan penimbunan bertahap dalam pelaksanaannya,” ujar Candra pada Jumat, (19/11).
Sebagian besar juri kompetisi ini menurut Candra berasal dari direksi PT Tetrasa Geosinindo dan beberapa pegawai.
“Sebelum memasuki Zoom, kami berekspektasi hanya presentasi di hadapan 3 juri. Akan tetapi, ternyata di dalam Zoom tersebut ada 5 juri dan 1 panelis. Selain itu, juga terdapat beberapa pegawai yang menyaksikan sehingga adrenalin dan rasa tegangnya lebih terasa,” ucapnya.
Candra menyampaikan ia dan timnya mengalami beberapa hambatan dalam penyusunan karya tulis yang bersamaan dengan ujian tengah semester.
“Kami kekurangan waktu dan harus begadang mendekati deadline pengumpulan. Selain itu, perbedaan lokasi saat penyusunan karya tulis atau pun presentasi juga menyulitkan kami saat berdiskusi. Sehingga, kami menyelesaikan lomba ini full remote. Tantangan yang kami hadapi adalah pemilihan metode perbaikan tanah di mana banyak sekali detail soal yang terlewat. Sehingga, kami harus melakukan banyak riset mengenai Kota Jambi secara studi literatur,” tuturnya.
Melalui acara ini Tim Gama Inmain berharap dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari hasil belajar mandiri saat pengerjaan karya tulis maupun masukan dari juri saat presentasi.
Penulis: Desy