Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan sejumlah kegiatan untuk mengembangkan usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) berbasis sawit di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
“Sociopreneurship dilakukan dengan menggandeng pemuda di lokasi setempat yang diyakini mampu mengembangkan berbagai inovasi dan lebih menguasai teknologi yang berkembang saat ini,” terang Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., Selasa (30/11).
Kemitraan antara UGM dengan BPDPKS dilakukan dalam rangka mendukung promosi sawit dan membangun citra nilai produk perkebunan kelapa sawit di Indonesia bagian timur. Kegiatan ini diawali pada bulan September 2021 dengan penggalian potensi limbah kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah di kedua kabupaten ini.
Batang kelapa sawit berpotensi untuk digunakan pada pembuatan arang. Selain itu, pada limbah tandan kosong kelapa sawit ditemukan secara alami jamur yang dapat dikonsumsi, yang dikenal dengan nama jamur paha ayam.
Berdasarkan temuan potensi ini, tim UGM kemudian mengadakan sosialisasi dan promosi sociopreneurship usaha kecil menengah dan koperasi berbasis kelapa sawit, khususnya pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk pembudidayaan jamur di Kabupaten Luwu Utara pada tanggal 18 Oktober 2021 dan di Kabupaten Sorong pada 28 Oktober 2021.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang berasal dari kalangan petani sawit, anak petani sawit, wiraswasta muda sekitar perkebunan sawit, kelompok wanita petani sawit maupun PKK, serta perwakilan pemerintah daerah.
“Hasil pengolahan limbah kelapa sawit yang kreatif dan inovatif dapat membentuk produk baru yang laku jual. Produk baru tersebut akan turut berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar area perkebunan kelapa sawit,” terang Ika.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi, UGM juga menyelenggarakan Webinar Kemitraan Membangun Sociopreneurship UKMK Berbasis Sawit pada 30 November 2021 untuk mendiskusikan rekomendasi pengembangan UKMK berbasis Sawit dengan menggunakan model Sociopreneurship.
Ika menerangkan, sociopreneurship merupakan kewirausahaan perorangan ataupun organisasi berbasis sosial yang mampu menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya dalam bersaing.
“Program ini bukan hanya menargetkan capaian keuntungan pribadi layaknya entrepreneur pada umumnya, namun juga mencapai keuntungan atau manfaat yang didapat oleh masyarakat secara bersama-sama,” jelasnya.
Webinar ini dihadiri oleh sejumlah narasumber, di antaranya Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Muhammad Riza Adha Damanik, S.T., M.Si., PhD., serta Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, PhD., IPU, Asean Eng.
Penulis: Gloria