Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM menerima hibah 11 unit alat kesehatan berupa High Flow Nasal Cannula dari Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) yang diberikan melalui Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Seremoni penyerahan hibah dilakukan Kamis (2/12) di RSA UGM oleh Dr. Ir. Wahyu Utomo, MS. selaku Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, ventilator yang non-invasif seperti ini sangat kami perlukan,” ucap Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M.
Ia mengungkapkan, kelengkapan peralatan kesehatan diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat sewaktu-waktu. RSA UGM sendiri terus berupaya melengkapi fasilitas medis untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.
Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B(K)Onk, menerangkan bahwa alat HNFC yang dihibahkan telah diterima beberapa hari sebelumnya dan telah dilakukan uji fungsi.
“Semoga hibah alat ini bermanfaat bagi pelayanan di RSA UGM,” ucapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada RSA UGM dan para tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak menyehatkan masyarakat Indonesia, terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Saya sangat menghargai upaya Bapak Ibu dalam rangka menjaga masyarakat tetap sehat, dan RSA menjadi salah satu kunci keberhasilan pemerintah dalam menangani COVID-19,” kata Wahyu.
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memfasilitasi investasi serta bantuan dari berbagai pihak terhadap pengembangan fasilitas kesehatan dan industri kesehatan di Indonesia, termasuk dalam pemberian hibah alat HFNC oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei kepada RSA UGM.
“Kami memfasilitasi pemberian HFNC, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan. Tentunya kami juga akan melaporkan hal ini ke pihak donor,” terangnya.
Pada kesempatan ini, ia juga berdiskusi dengan pimpinan RSA UGM terkait persoalan yang dihadapi serta kebutuhan rumah sakit untuk pengembangan layanan medis di masa mendatang.
Selain menggalang dukungan dari berbagai pihak, ia juga menyatakan komitmen untuk mempermudah proses administrasi yang diperlukan, terutama terhadap upaya-upaya kemanusiaan.
“Dalam hal keselamatan manusia tidak bisa dengan prosedur biasa, bagaimana caranya kita harus percepat prosesnya,” ucapnya.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto