Dewan Guru Besar (DGB) UGM kembali mengadakan Webinar Pemikiran Bulaksumur untuk yang keempat kalinya pada Sabtu, (4/12). Pada Webinar Pemikiran Bulaksumur kali ini, DGB UGM mengangkat judul ‘Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara: Redefinisi, Reimajinasi atau Reaktualisasi?’ dan menghadirkan Dekan Fakultas FIlsafat UGM periode 2016-2021, Dr. Arqom Kuswanjono, dan Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, Prof. Lasiyo. Kedua filsuf dari UGM tersebut kemudian menekankan pentingnya penguatan nilai moral kebangsaan, dalam hal ini penguatan nilai-nilai Pancasila, dan pentingnya bela negara.
Dr. Arqom Kuswanjono mengatakan dalam dunia kontemporer ini saat terjadi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, penguatan nilai moral justru menjadi hal yang sangat penting. Sebab, menurut Dr. Arqom, jika perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak dibarengi dengan penguatan nilai moral, maka arah perkembangan tersebut justru dapat menuju kerusakan dan menjatuhkan martabat kemanusiaan.
“Boleh IT (information technology) maju, boleh ilmu pengetahuan maju dan seterusnya, tetapi jangan sampai lupa pada moral…..Kalau tidak ada moralitas, maka arah dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dpat menuju kerusakan,” tutur Dr. Arqom dalam webinar yang dipublikasikan melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada tersebut.
Oleh karena itu, Dr. Arqom menegaskan bahwa Pancasila sebagai nilai moral bangsa perlu dipraktikkan dan direalisasikan dalam kehidupan. Karena Pancasila itulah maka ilmu pengetahuan kemudian tidak hanya mengacu kepada ilmu kebenaran saja, tetapi kemudian juga bicara terkait aspek kebaikannya, aspek keindahannya, serta aspek keilahiannya sebagaimana yang termaktub dalam sila pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Contohnya saja dalam hubungan manusia dengan alam. Jika ilmu pengetahuan hanya digunakan untuk mengeksploitasi alam, tanpa mengindahkan nilai-nilai moralitas, maka alam akan menjadi rusak dan memberikan balasan berupa bencana-bencana alam kepada manusia itu sendiri.
Pentingnya Bela Negara
Sejalan dengan hal di atas, penguatan nilai-nilai Pancasila kemudian juga berkaitan untuk meningkatkan aspek bela negara. Dalam globalisasi, Indonesia yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah menjadi incaran masyarakat dunia. Oleh karena itu, Prof. Lasiyo mengatakan penguatan kepada nilai-nilai Pancasila juga akan dapat meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme sehingga Indonesia sebagai sebuah bangsa dapat menjadi bangsa yang kuat dan dapat mempertahankan dirinya dari kepentingan-kepentingan asing.
“Mari kita bersatu untuk selalu meningkatkan rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan dalam rangka untuk menjaga kondisi teritorial geografis, kemudian sumber daya alam dan juga sumber daya manusia yang cukup kaya ini. Jangan sampai apa yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia itu justru dimanfaatkan untuk orang lain, tetapi sebaiknya dimanfaatkan oleh kita semua. Termasuk, kita juga perlu untuk selalu menjaga ketahanan, baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan juga pertahanan keamanan, dengan bertitik tolak Pancasila sebagai dasar negara,” pungkas Prof. Lasiyo.
Penulis: Aji