• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Refleksi Tugas dan Fungsi Seorang Wartawan

Refleksi Tugas dan Fungsi Seorang Wartawan

  • 10 Desember 2021, 11:26 WIB
  • Oleh: Satria
  • 23818
Refleksi Tugas dan Fungsi Seorang Wartawan

Dosen jurnalisme dari Departemen Ilmu Komunikasi UGM, Dr. Ana Nadhya Abrar, M.E.S., mengimbau para wartawan untuk senantiasa mengingat tujuan utama dari jurnalisme, yakni untuk memanusiakan manusia. Abrar mengatakan sedikit banyaknya idealisme seorang wartawan tersebut, wartawan minimal harus bisa meningkatkan intelektualitas masyarakat. Dalam tugas-tugas seorang wartawan, seperti mengumpulkan, mengelola informasi, serta menyampaikannya kepada masyarakat seharusnya berdasar tujuan untuk meningkatkan intelektualitas masyarakat.  

“Oleh karena itu, kerja wartawan sebenarnya adalah kerja pikir, mereka sedikit banyaknya membawa misi intelektualitas. Kalaupun sebelumnya sewaktu mencari berita dikategorikan sebagai kerja fisik, tapi setelah itu pasti kerja pikir, (yakni) ketika mengumpulkan fakta, memilah fakta, memberikan framing, kemudian mengedit itu kerja pikir,” tutur Dr. Abrar dalam seminar hasil penelitian dosen-dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM yang disiarkan melalui kanal Youtube Departemen Ilmu Komunikasi UGM pada Kamis, (9/12). 

Akan tetapi, hasil penelitian yang dilakukan Dr. Abrar kepada media lokal di Yogyakarta menunjukkan fakta sebaliknya, atau dimana sudah mulai tidak mengindahkan prinsip dasar tersebut.

Ia mengungkapkan nama posisi content creator tersebut hanya ada dalam perusahaan itu sendiri, sebab ketika dibawa keluar perusahaan, seseorang yang bekerja sebagai content creator tersebut turut digolongkan sebagai wartawan. 

Content creator tersebut dilihat Dr. Abrar, sejauh ini, tidak menghasilkan berita yang bertujuan untuk meningkatkan intelektual masyarakat. Content creator dilihat Dr. Abrar tidak menghasilkan berita atau artikel sebagaimana mestinya, tapi malah menghasilkan artikel-artikel tentang zodiak atau ramalan, film atau sinetron yang akan ditayangkan di televisi, dan lain sebagainya.  

Kemudian, berita atau artikel yang dihasilkan juga tidak mementingkan persoalan apakah berita atau artikel tersebut penting bagi masyarakat atau tidak. Tetapi, orientasi produksi artikelnya malah tergantung apakah artikel tersebut menarik atau tidak. Tampak produksi-produksi yang dilakukan oleh para content creator tersebut lebih ditujukan untuk meningkatkan kunjungan kepada laman media pers tersebut. Sebab, dengan semakin banyak kunjungan kepada laman media, semakin banyak iklan dapat ditampilkan, maka semakin banyak punya perusahaan pers mendapatkan keuntungan.  

“Jadi, apapun kerja content creator itu, itu bermanfaat untuk medianya tapi tidak untuk khalayak (masyarakat),” pungkas Dr. Abrar. 

Abrar mengatakan sebenarnya juga tidak salah bagi perusahaan pers untuk mencari keuntungan, sebuah hal yang naif pula ketika perusahaan pers untuk tidak mencari keuntungan. Namun, perusahaan pers tersebut juga harus mengingat diri mereka sebagai lembaga sosial, dimana bekerja untuk meningkatkan intelektualitas masyarakat .  

Pada acara itu, Abrar juga menuturkan adanya tiga tanda terjadinya sebuah krisis jurnalisme. Pertama adalah masyarakat ragu dengan profesionalisme wartawan. Kedua otonomi jurnalisme berkurang, dimana telah dimasuki berbagai macam kepentingan. Serta yang ketiga kredibilitas berita yang dihasilkan menurun. 

Penulis: Aji 

 

 

Berita Terkait

  • Wartawan Jangan Terjebak Rutinitas

    Tuesday,09 February 2016 - 15:45
  • UGM Lantik Tujuh Pejabat Baru

    Thursday,04 October 2007 - 14:53
  • FAKULTAS HUKUM GELAR SEMINAR DAN LAUNCHING BUKU

    Tuesday,21 December 2004 - 8:25
  • Sejarawan Senior UGM Prof Dr A Sartono Kartodirjo Tutup Usia

    Friday,07 December 2007 - 10:12
  • REFORMASI HUKUM TAK SEKEDAR RETORIKA

    Tuesday,29 March 2005 - 13:47

Rilis Berita

  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung
  • Lebih dari 7 Ribu Mahasiswa UGM Terima Keringanan UKT Sebesar Rp20 Miliar Tiap Tahunnya 25 January 2023
    UGM memiliki komitmen kuat dalam mendukung kelancaran dan keberlanjutan studi mahasiswanya, salah
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual