Bertepatan dengan ulang tahun ke-72 Universitas Gadjah Mada, Komunitas KAGAMA lari untuk berbagi menyelenggarakan kegiatan lari untuk berbagi sejauh 72km di Yogyakarta pada 17-18 Desember 2021.
Nugroho Dewayanto, Ketua Komunitas KAGAMA lari untuk berbagi, menjelaskan bahwa kegiatan berlari ini diadakan untuk untuk menggalang kepedulian bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana erupsi Semeru.
“Memang sejak awal komunitas ini mengadakan kegiatan lari yang dipadu dengan kegiatan berbagi untuk sesama. Dikarenakan kemarin terdapat bencana Semeru, kita mencoba untuk mengumpulkan dana. Seluruh dana yang terkumpul akan kami salurkan untuk kegiatan tanggap darurat dan program jangka panjang pemulihan pasca bencana erupsi Semeru bekerja sama dengan program KAGAMA Peduli,” ujar Nugroho pada Jumat, (17/12).
Nugroho menyampaikan terdapat 19 pelari yang bergabung dalam acara ini. Rute sejarak 72 km menurut Nugroho akan dibagi menjadi 4 segmen, di setiap pergantian segmen ditandai dengan check point sekaligus water station. Gambaran singkat rute tersebut adalah Balairung – Tugu – Alun-alun Utara – Pasar Sentul – Lempuyangan – Janti – Prambanan – Piyungan – Jln. Wonosari – Ring Road Selatan – Jln Godean – Jln. Magelang – Jetis – GSP.
Pelepasan acara ini dilakukan di depan Balairung UGM oleh Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, SH, M.Hum., LL.M.
Dalam sambutannya, Paripurna menuturkan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas KAGAMA lari untuk berbagi.
“Kegiatan ini merupakan perwujudan dari KAGAMA, yaitu guyub, rukun dan migunani. Teman-teman KAGAMA tidak rela untuk berkeringat tanpa migunani. Kami mewakili Bapak Rektor dan Ketua Kagama sangat mengapresiasi dan bangga sekali melihat teman-teman KAGAMA. Apabila ada sesuatu yang bisa kami lakukan dari sini, kami siap membantu,” ujar Paripurna.
Selanjutnya ia menyampaikan bahwa seluruh donasi yang terkumpul untuk korban erupsi Semeru lebih dari empat ratus juta rupiah.
“Mereka cepat sekali berkordinasi, mempunyai empati yang tinggi untuk menggalang dana dengan cara berlari. Dana yang terkumpul untuk korban Semeru lebih dari 400 juta. Akan ada pengabdian lain yang dilakukan sesuai hobinya masing-masing. Harapannya semoga akan banyak orang yang berpartisipasi dalam olahraga lari karena olahraga yang murah, mudah dan memberikan spirit gotong royong yang tinggi,” tutur Paripurna.
Penulis: Desy