Kementerian Perhubungan menerima 6 unit mobil listrik yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada. Mobil listrik bernama GATe (Gadjahmada Airport Transporter Electronic) diserahkan secara simbolis oleh Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mustofa, Apt., M. Kes kepada Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto Raharjo, disaksikan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M di Grha Sabha Pramana, Sabtu (18/12).
Kementerian Perhubungan saat ini dengan beberapa sponsor berencana akan menggunakan enam unit GATe untuk bandara-bandara di Indonesia. Diharapkan penggunaan GATe dapat berjalan dengan baik, sekaligus sebagai uji coba prototipe secara langsung di bandara-bandara di Indonesia.
Beberapa mitra kerja sama yang berencana akan mengoperasikan enam unit GATe untuk bandara-bandara di Indonesia, yaitu 2 unit dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI. 4 unit masing-masing dari PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Grab dan Gojek.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, merasa senang atas kontribusi dari para alumni dan almamater. Pemberian mobil listrik GATe ini merupakan hasil kerja sama yang tentunya dipayungi oleh semangat Indonesia yang ditunjuk memimpin G20 dan fokus pada lingkungan.
“Oleh karenanya kami bersepakat keenam kendaraan GATe ini akan kita operasionalkan di Soekarno Hatta 3 dan 3 di YIA. Ini ada 6 kendaraan yang akan hilir mudik menjadi kebanggaan kita,” katanya.
Selain karena peduli lingkungan, mobil GATe menunjukkan nilai-nilai ke-UGM -anyang harus terus dibawa. Sebagai alumnus Budi merasa berhutang budi dan tidak akan pernah lupa sekecil apapun yang pernah ditanamkan oleh UGM padanya.
“Saya berjanji tidak hanya berhenti disini, nanti ada kegiatan di Bali G20. Ini akan mewarnai G20 bulan Oktober di Bali, semangat ini harus kita lakukan untuk mengembangkan UGM, karena uGM luar biasa,” ucapnya.
Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna Sugarda, berharap dengan penggunaan prototipe ini UGM dapat berperan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia maupun dunia. Peran tersebut dengan menguasai segi desain, prototyping, pengujian sampai manufacturing komponen-komponen kendaraan listrik maupun secara utuh.
“Sehingga Indonesia tidak hanya konsumen tapi turut aktif sebagai produsen. Ini merupakan realisasi kerja sama antara industri dan perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat,” paparnya.
Paripurna menambahkan kendaraan listrik GATe hasil kerja sama penelitian LPDP dan Direktorat Penelitian UGM ini sebagai upaya menanggapi adanya perubahan iklim. Dengan upaya semacam ini diharapkan dapat mengurangi polusi baik di kampus maupun bandara.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto